Page 54 - kumpulan jurnal integrasi Kelas A
P. 54
Daun sirih yang masih muda mengandung enzim diastase, gula, dan minyak atsiri lebih
banyak daripada daun yang tua.
Selain sirih yang digunakan sebagai bahan utama jeruk nipis digunakan sebagai
campuran rasa pada obat kumur ini. Jeruk nipis yang mempunyai aroma yang khas,
dipercaya juga dapat menghilangkan bau mulut. Menurut Anna (2012), manfaat dari
komponen-komponen kimia yang terkandung dalam jeruk nipis sangat beragam,
diantaranya vitamin C dan bioflaonoid memiliki manfaat untuk memperbaiki daya tahan
tubuh dan antioksidan. Selain itu vitamin C adalah salah satu komponen untuk
pembentukan kolagen secara alami di dalam tubuh. Air jeruk nipis juga dapat digunakan
sebagai obat kumur pada penderita sakit tenggorokan, dapat mengatasi bau mulut yang
tidak sedap karena wangi dari kulit buahnya dan mengatasi radang karena mengandung
zat asam yang dapat mematikan kuman.
Pengelolaan ekstrak daun sirih dan jeruk nipis sebagai usaha untuk mengurangi
pencemaran lingkungan akibat limbah cair domestic dapat dimanfatkan sebagai alternatif
produk ramah lingkungan yang menghasilkan. Pengolahan ekstrak daun sirih dan jeruk
nipis ini sangat mendukung untuk diterapkan dalam pembelajaran IPA untuk
meningkatkan kemampuan perserta didik agar lebih kreatif, inovasi, dan afektif. Hal ini
tentunya diperlukan kajian untuk disajikan dalam pembelajaran IPA secara terintegrasi.
Berdasarkan uraian mengenai manfaat dan kandungan dari daun sirih, serta
kandungan dan manfaat dari jeruk nipis, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
menggunakan bahan-bahan tersebut sebagai obat kumur. Maka dari latar belakang
tersebut peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Pemanfaatan Ekstrak Daun
Sirih, dan Jeruk Nipis, Sebagai Obat Kumur Solusi Bau Mulut dan Plak Gigi”.
B. Metodologi
Orientasi formula perlu dilakukan sebelum pembuatan obat kumur. Selain
menggunakan daun sirih, orientasi dilakukan dengan variasi rasa dari bahan alam yang
lain, yaitu jeruk nipis. Variasi rasa tersebut dicampurkan dengan ekstrak daun sirih dengan
perbandingan volume yang sama (1:1). Formula dievaluasi warna, rasa, dan baunya.
Pembuatan obat kumur dari ekstrak daun sirih dan jeruk nipis dilakukan dengan
metode infundasi. Infundasi adalah ekstraksi dengan cara perebusan, dimana pelarutnya
adalah air pada suhu 90℃ selama 15 menit. Infundasi merupakan proses penyarian
yang paling umum digunakan untuk menyari kandungan zat aktif yang larut dalam
air dari bahan-bahan nabati. Metode ini mempunyai kelemahan yaitu sari yang
dihasilkan tidak stabil dan mudah tercemar oleh kuman dan kapang sehingga sari yang
diperoleh dengan cara ini tidak boleh disimpan lebih dari 24 jam (Irwanto, 2009). Evaluasi
dilakukan dengan pemeriksaan organoleptik meliputi rasa, bau dan tekstur.
C. Hasil Analisis dan Pembahasan
1.Hasil Analisis
Hasil analisis yang telah dilakukan secara berkelompok terdapat beberapa bagian.
Bagian analisis analisis ini terdiri dari 3 bahasan yaitu sebagai berikut
49