Page 24 - Kumpulan jurnal Pengamatan Kura-kura Kelas A
P. 24
beberapa spesies kura-kura dari populasinya, dan situasinya semakin memburuk dalam beberapa
tahun terakhir. Spesies eksotik telah dieksploitasi untuk tujuan perdagangan (I. I. Sari et al., 2019)
Kehadiran C. amboinensis di seluruh Indonesia tidak menjamin status konservasi spesies ini.
Pada tahun 2010, banyak reptil yang digunakan dalam perdagangan, termasuk tokek raksasa, kadal
berduri, dan kura-kura. Kura-kura cangkang, yang dikenal secara lokal sebagai C. amboinensis,
merupakan hewan endemik Indonesia bagian timur dan banyak diperdagangkan ke luar negeri. Hal
ini menyebabkan penurunan populasi C. amboinensis secara signifikan (Guntoro et al., 2020).
Keberadaan C. amboinensis di Indonesia saat ini berada di ambang kepunahan. Menurut
International Union for Conservation of Nature (IUCN), spesies kura-kura ini diketahui sangat
berbahaya dan mungkin berada di ambang kepunahan. Jika belum parah, populasinya telah menurun
sebesar 20% selama dekade terakhir. Jika kondisi ini dibiarkan, tentu akan membahayakan
keberadaan C. amboinensis di Indonesia. Menurunnya jumlah kura-kura disebabkan adanya
eksploitasi terhadap satwa tersebut, terutama untuk tujuan ekonomi. Pada tahun 2000, banyak kura-
kura Indonesia yang diekspor ke Tiongkok untuk dijadikan makanan dan obat-obatan (Schoppe,
2008). Situasi ini perlu segera diatasi untuk mencegah penurunan populasi C. amboinensis lebih
lanjut di Indonesia (Hermawan et al., 2023)
Oleh karena itu, upaya konservasi C. amboinensis perlu dilakukan di seluruh wilayah sebaran
di dunia, termasuk di Bengkulu. Upaya konservasi merupakan proses kompleks yang melibatkan
berbagai disiplin ilmu (Silahooy & Huwae, 2020). Secara umum konservasi berarti menjaga daya
dukung, mutu, fungsi, dan kinerja lingkungan hidup secara seimbang, yaitu menjaga/memelihara
lingkungan hidup. Mengenai tujuan. Pelestarian Alam (1) Tercapainya kelestarian sumber daya alam
hayati dan keseimbangan ekologisnya sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan
kesejahteraan dan mutu hidup manusia. (2) menjaga kapasitas dan pemanfaatan sumber daya alam
Havarti; Ciptakan desain seimbang yang selaras dengan ekosistem sekitar. Selain itu, konservasi
merupakan bagian dari upaya menjaga perlindungan Kajian morfometri merupakan langkah awal
dalam upaya penyelamatan C. amboinensis di alam (Rachman, 2022). Oleh karena itu, penelitian ini
penting dilakukan untuk merangsang dan mendukung upaya pelestarian spesies ini.
II. METODE PENELITIAN
Dalam menghadapi tantangan penelitian mengenai aktivitas Kura-kura (Coura amboinensis)
di area konservasi, penelitian ini menerapkan suatu pendekatan observasional yang komprehensif.
Pemilihan lokasi penelitian melibatkan pemilihan area konservasi yang dianggap representatif dari
habitat alami Kura-kura, mempertimbangkan berbagai faktor ekologi dan keberlanjutan lingkungan.
Pengamatan dilakukan secara langsung di lapangan oleh tim peneliti, dengan fokus pada pemahaman
mendalam terkait perilaku harian Kura-kura. Data dikumpulkan melalui lembar observasi yang telah
disusun sebelumnya, mencakup parameter seperti aktivitas makan, pergerakan, berjemur, dan
interaksi sosial. Pengukuran dilakukan menggunakan alat ukur yang sesuai, seperti jangka panjang
atau pita pengukur, untuk memastikan akurasi data.
Selama periode pengamatan, kondisi lingkungan seperti suhu udara, kelembaban, dan kondisi
cuaca juga dicatat, dengan tujuan menganalisis keterkaitan antara faktor lingkungan dan perilaku
kura-kura. Pengamatan dilakukan selama sebulan untuk menangkap pola aktivitas musiman, dan
variabilitas harian diamati untuk memahami pola sirkadian kura-kura. Metode ini memungkinkan
20