Page 26 - Kumpulan jurnal Pengamatan Kura-kura Kelas A
P. 26
dalam mengatur perilaku kura-kura. Berjemur menjadi lebih umum pada hari-hari cerah, sementara
perubahan cuaca dapat memengaruhi kebiasaan berenang dan makan. Selain itu, kami
mengidentifikasi pola aktivitas musiman, khususnya peningkatan aktivitas reproduksi dan interaksi
sosial selama musim tertentu.
Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa kura-kura dengan nomor 8,1 dan 4 adalah kura-
kura yang paling aktif dari yang lainnya, dilihat dari mingu-keminggu aktivitas yang dilakukan mulai
dari makan, berjemur, kawin dan berendam. Dilihat pula proses kawin kura-kura sering dilakukan
diarea kolam dengan kedalaman air 5cm hal ini terjadi pada musim penghujan. Tanaman yang paling
sering dimakan oleh kura-kura adalah daun talas dan daun labu.
Pola aktivitas harian Kura-kura menunjukkan adanya siklus yang berkaitan dengan faktor-
faktor lingkungan. Kura-kura cenderung meningkatkan aktivitas makan dan pergerakan pada jam 10
pagi, sementara aktivitas berjemur lebih sering teramati pada kondisi cuaca yang cerah dan panas
pada jam 11 siang. Hal ini menunjukkan adanya adaptasi spesifik terhadap kondisi lingkungan yang
berubah-ubah. Kedua, observasi juga mengungkapkan pengaruh musim terhadap pola aktivitas
Kura-kura. Pada musim penghujan, terjadi peningkatan aktivitas reproduksi dan interaksi sosial antar
individu
Implikasi dari hasil penelitian ini sangat penting bagi upaya konservasi dan menjadi landasan
bagi pengelolaan kehidupan dan strategi konservasi yang lebih hati-hati. Meskipun penelitian ini
memberikan informasi penting, namun harus diakui bahwa penelitian ini mempunyai keterbatasan
seperti durasi pengamatan dan terbatasnya akses di beberapa wilayah. Namun penelitian ini
memberikan kontribusi terhadap pemahaman ekologi kura-kura (Coura amboinensis) dalam konteks
konservasi.
IV. SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Dalam penelitian ini, pengamatan intensif terhadap aktivitas Kura-kura (Coura amboinensis)
di area konservasi telah memberikan wawasan yang berharga tentang perilaku dan adaptasi spesies
ini terhadap lingkungan konservasi. Sejumlah temuan utama dapat diidentifikasi dari penelitian ini.
Pertama, pola aktivitas harian Kura-kura menunjukkan adanya siklus yang berkaitan dengan faktor-
faktor lingkungan. Kura-kura cenderung meningkatkan aktivitas makan dan pergerakan pada
beberapa jam tertentu, sementara aktivitas berjemur lebih sering teramati pada kondisi cuaca yang
cerah. Hal ini menunjukkan adanya adaptasi spesifik terhadap kondisi lingkungan yang berubah-
ubah. Kedua, observasi juga mengungkapkan pengaruh musim terhadap pola aktivitas Kura-kura.
Pada musim tertentu, terjadi peningkatan aktivitas reproduksi dan interaksi sosial antar individu.
Temuan ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang siklus hidup spesies ini dan menyoroti
pentingnya melibatkan aspek musiman dalam perencanaan konservasi.
Selain itu, temuan ini dapat menjadi dasar untuk mengembangkan strategi pemeliharaan dan
manajemen yang lebih efektif di area konservasi. Pemahaman mendalam tentang perilaku Kura-kura
memberikan dasar untuk upaya konservasi yang lebih cermat dan berkelanjutan. Penelitian ini
memberikan kontribusi pada pengetahuan ekologi Kura-kura (Coura amboinensis) dan memperkuat
argumen untuk melibatkan spesies ini dalam program konservasi yang lebih luas. Dengan melibatkan
22