Page 30 - Kumpulan jurnal Pengamatan Kura-kura Kelas A
P. 30

Kura-kura biasanya dibagi menjadi dua kelompok. Yang pertama adalah Cryptodira, yang memiliki kepala
              di dalam perisai (karapas), dan yang kedua adalah Pleurodira, yang memiliki kepala dan leher yang dibelokkan
              ke samping saat bersembunyi. Di seluruh dunia, ada setidaknya 260 spesies dari 14 famili kura-kura. Di
              Indonesia, ada sekitar 45 spesies dari 7 famili (Park et al., 2021). Kura-kura termasuk dalam ordo testudine
              reptilia. Selama periode Triassic, lebih dari 200 juta tahun yang lalu, kura-kura pertama muncul di Bumi.
              Tengkorak primitif kurakura dilengkapi dengan perisai dan kranium yang solid. Kura-kura dapat hidup di darat,
              air tawar, atau laut. Pada punggung dan perut kura-kura, ada cangkang atau perisai yang melindunginya.
              Karapaks dan plastron terdiri dari beberapa pelat yang menanduk dengan bentuk dan ukuran yang berbeda.
              Bagian bawah, atau punggung, disebut plastron (Sari et al., 2019).


                   Salah satu anggota kelas reptil, kura-kura memiliki kaki empat bersisik. Tempurung luar yang keras atau
              cangkang  bertulang,  juga  dikenal  sebagai  bonyshell,  membuat  hewan  ini  mudah  dikenali  dari  suku
              Testudinata  atau  Chelonians.  Tempurung  kura-kura  terdiri  dari  dua  bagian:  bagian  atas  menutupi
              punggungnya  yang  disebut  karapas,  dan  bagian  bawah  berisi  perut  yang  disebut  plastron.  Lapisan  luar
              biasanya terdiri dari lempeng-lempeng tulang yang tersusun rapat seperti tempurung.Salah satu makhluk
              paling menarik di dunia adalah kura-kura. Ada kemungkinan bahwa tampilan dan perilaku kura-kura dapat
              membuat  seseorang  terpesona.  Kurakura,  yang  sering  disebut  sebagai  hewan  berjenis  reptil,  memiliki
              plastron di bagian dorsal dan ventral tubuhnya. Kura-kura semakin unik karena hal ini (Park et al., 2021).

                   Di  seluruh  dunia,  diperkirakan  ada  lebih  dari  285  spesies  kura-kura  yang  berasal  dari  empat  belas
              keluarga. Di Indonesia, sekitar 45 spesies berasal dari tujuh keluarga. Kura-kura dapat hidup di berbagai
              lingkungan  yang  berbeda,  seperti  lautan,  sungai,  rawa,  hutan,  bahkan  padang  rumput.  Sebagai  habitat
              tempat tinggalnya, perairan air tawar seperti sungai, airnya dingin dan jernih, mengandung sedimen dan
              makanan. organisme hidup. Kura-kura ada di sungai (Vebrianti et al., 2021).


                   Aktivitas  manusia  saat  ini  mengancam  keberadaan  kura-kura.  Konsumsi  daging  dan  telur  kura-kura
              adalah yang paling nyata. Beberapa spesies kura-kura dibunuh untuk tujuan lain selain produksi makanan.
              Perdagangan hewan peliharaan dapat menghilangkan beberapa spesies kurakura dari populasi, dan hal ini
              semakin buruk dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Sinaga (2008), spesies eksotik telah dimanfaatkan
              untuk tujuan perdagangan. Perusakan habitat, fragmentasi habitat, gangguan habitat, pengunaan spesies
              yang berlebihan untuk kepentingan manusia, introduksi spesies eksotik, dan penyebaran penyakit adalah
              ancaman utama keanekaragaman hayati yang disebabkan oleh manusia. Keanekaragaman hayati berada
              dalam bahaya karena penggunaan kekayaan alam yang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan
              populasi manusia di Bumi (Sinaga, 2008).


                   Konservasi adalah upaya untuk melestarikan lingkungan dengan mempertahankan keuntungan yang
              dapat diperoleh saat ini sambil mempertahankan keberadaan setiap elemen untuk pemanfaatan di masa
              mendatang. Ada dua jenis konservasi: konservasi in situ dan konservasi ex situ. Konservasi in situ menjaga
              satwa liar di habitat aslinya atau alamnya. Sementara itu, konservasi ex situ menjaga makhluk hidup di luar
              habitat aslinya. Beberapa tujuan konservasi termasuk: 1) memelihara dan melindungi tempat-tempat yang
              dianggap berharga agar tidak hancur, berubah, atau punah; 2) melindungi benda-benda cagar alam yang
              dilakukan  secara  langsung,  yaitu  dengan  membersihkan,  memelihara,  dan  memperbaiki  bendabenda
              tersebut secara fisik dan secara langsung dari pengarauh dari berbagai faktor, seperti faktor lingkungan yang
              dapat merusak benda-benda tersebut; dan 3) melindungi spesies flora dan fauna yang langka atau hampir
              punah, termasuk spesies yang dianggap langka.


                   Upaya  konservasi  kura-kura  telah  dilakukan  di  Universitas  Bengkulu  di  Konservasi  Keanekaragaman
              Hayati. Terdapat satu jenis kura- kura yang dikonservasi di Universitas Bengkulu yaitu, kura-kura batok (Coura
              amboinensis). Berdasarkan hal diatas, maka dilakukanlah penelitian mengenai pengamatan perilaku harian
              kura-kura dan faktor lingkungan sekitarnya dilokasi konservasi Universitas Bengkulu.

              II. METODE PENELITIAN
                     Penelitian ini  dilaksanakan  pada  bulan  september  2023,  di  konsevasi  Pendidikan  IPA Universitas
              Bengkulu.  Metode  yang  digunakan  dalam  penulisan  artikel  ini  menggunakan  metode  observasi.  Teknik
              pengumpulan data yaitu dokumentasi dan studi Pustaka, dari beberapa rujukan literatur searching terkait
              dengan aktivitas pola perilaku kura-kura. Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu alat tulis, Kamera HP,
              Termo Gun, Lux meter, Ph tanah, Thermometer ruangan, Soil moisture tester, Penggaris, meteran, DO meter.
              Bahan yang digunakan yaitu kurakura yang ada di konservasi Universitas Bengkulu. Untuk Teknik pengambilan
              data  abiotic  menggunakan  alat  meteran  dan  penggaris  untuk  mengukur  kedalaman  lumpur,  Ph  tanah
              digunakan  untuk  mengukur  Ph  tanah  dan  kelembaban  tanah,  Lux  meter  digunakan  untuk  mengukur
              intensitas  Cahaya,  Thermometer  ruangan  digunakan  untuk  mengukur  suhu  udara  dan  kelembaban,  Soil
                                                                                                            26
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35