Page 145 - Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat
P. 145

Penggunaan  istilah  Beschikkingrecht  sudah dikenal sebelum  Van
            Vollenhoven memperkenalkannya. Di barat pada zaman Romawi adalah
            merupakan kekuasaan romawi pada suatu daerah. Emperium Romawi adalah
            merupaka tuan (dia berkuasa karena merupakan tuan). Pendekatan subjek
            yaitu siapa yang berkuasa. Beberapa daerah seperti di Maluku terpengaruh
            dengan Beschikkingrecht oleh pendahulu adalah tanah yang bertuan (Raja) oleh
            sebab itu di sebut dengan tanah adat. Adapun aspek hukum pada pertuanan
            lebih mengutamakan penguasan yang mengarah kepada kepemilikan yang
            mengeksklusifkan diri (artinya orang tidak boleh).

                Tanah adat sering diartikan sebagai wilayah atau tempat dimana masya-
            rakat hukum adat mempunyai otoritas untuk mendapat kehidupan. Wilayah
            dimana mereka menjadikannya sebagai tempat untuk mendapat kehidupan
            baik secara material (makan, minum) maupun secara immaterial (spiritual).
            Oleh karenanya itu wilayah-wilayah itu seperti seperti itu dijadikan wilayah
            yang bersifat sakral sehingga setiap tindakan atas otoritas membutuhkan
            tindakan magis religius. Beschikkingrecht atau hak ulayat menurut hukum adat
            ada di tangan suku/masyarakat hukum/desa. Adapun berlakunya menurut Ter
            Haar adalah sebagai berikut  :
                                    159
            a.   Berlaku ke dalam

                1.  Masyarakat hukum/anggotanya bersama-sama dapat mengambil
                     manfaat dari tanah serta tumbuh–tumbuhan maupun hewan liar
                     yang hidup diatasnya.
                2.  Anggota suku/masyarakat hukum, untuk keperluan sendiri berhak
                     untuk berburu, mengumpulkan hasil hutan (yang kemudian
                     dimiliki dengan hak milik) bahkan berhak memiliki beberapa
                     pohon yang tumbuh liar apabila pohon itu dipelihara olehnya
                3.  Mereka mempunyai hak untuk membuka tanah dengan penge-
                     tahuan kepala suku/masyarakat hukum. Pembukaan tanah dengan
                     pengetahuan kepala suku/masyarakat hukum/desa, merupakan
                     suatu perbuatan hukum yang mendapat perlindungan dalam
                     masyarakat itu. Hubungan hak antara orang yang membuka tanah



                159   Imam Soetiknjonhal 45-47

                                           128
   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150