Page 55 - Perspektif Agraria Kritis
P. 55
Perspektif Agraria Kritis
dalam arti hak memiliki. Negara tidak memiliki tanah. Ini
berbeda dengan pengertian “domein” di jaman kolonial.
Ulasan Terakhir
Seperti telah disinggung di muka, menawarkan suatu
cara pandang baru tentu mencakup (eksplisit ataupun
implisit) masalah teori, maupun kajian. Karena itu, ada
baiknya di sini kita meninjau ulang pemahaman kita mengenai
hal-hal yang walaupun bersifat sangat elementer tetapi sangat
penting dan mendasar. Salah satunya adalah: “Apa yang
dimaksud dengan teori”? Suatu teori adalah suatu
konstruksi simbolik …. “suatu abstraksi dari bahan-bahan
terpilih dari pengalaman” (Kaplan, 1964).
Teori itu selalu berpeluang untuk salah (subject to
error), karena teori itu hanyalah suatu usaha untuk
menjelaskan ciri-ciri tertentu dan terbatas dari realitas sosial.
“Memang, ada teori-teori yang lebih luas dari pada teori yang
lain, namun tidak ada teori yang dapat menjelaskan semua hal”
(Mennell, 1973). Teori selalu terbuka untuk diuji dan diuji ulang.
Ini berarti bahwa di samping kemampuan untuk
menggunakan logika deduktif, suatu teori harus mempunyai
manifestasi empiris.
Ilmu pengetahun itu berkembang pesat justru karena
berlangsungnya proses saling mengkritik, saling membantah.
Tetapi proses ini harus dilandasi dengan argumentasi-
argumentasi yang masuk akal, dan tidak dengan “logika-sesat”.
Renungan ringkas mengenai masalah yang nampak
elementer tersebut di atas sekedar untuk mengingatkan
bahwa buku “Perspektif Agraria Kritis” ini pun tidak bebas dari
kemungkinan adanya kelemahan-kelemahan, dan oleh
liv