Page 32 - Seluk Beluk Masalah Agraria
P. 32

Seluk Beluk Masalah Agraria

               dasarnya terletak pada fakta “ketimpangan dan inkompatibi-
               litas”, baik menyangkut susunan sosio-agraria yang ada di
               masyarakat maupun kerangka normatif yang melandasinya.
               Secara nyata, hal itu terwujud di Indonesia pada tampilan
               penguasaan sumber-sumber agraria serta pengalokasiannya
               yang sangat tidak adil, begitu juga pada aturan-aturan hukum
               dan kebijakan mengenainya yang serba manipulatif. Hal inilah
               yang menjadi persoalan dasarnya. Pada kelanjutannya, konflik
               yang membara di sejumlah daerah, demikian pula tingkat
               kemiskinan dan pengangguran yang tinggi, merupakan
               masalah-masalah turunan yang muncul dan tidak kunjung ter-
               pecahkan karena akar permasalahan di atas tidak pernah dise-
               lesaikan. Kesemuanya inilah yang secara tajam dikupas oleh
               GWR dalam buku ini sebagai “masalah-masalah agraria” yang
               dominan di tanah air.
                   Di balik semua itu, menurut GWR apa yang sebenarnya

               berlangsung adalah relasi-relasi kuasa yang timpang di ranah
               agraria, yang melibatkan sekaligus aspek “kekuasaan” (politik),
               “kesejahteraan” (ekonomi), dan “hirarki” (sosial); tiga atribut
               yang senantiasa melekat pada masalah agraria. Dalam konteks
               relasi yang timpang semacam ini, apa yang dialami oleh rakyat
               adalah terus tergerusnya penguasaan mereka atas sumber-
               sumber penghidupan (tanah berikut kekayaan alam yang
               menyertainya) akibat serbuan proyek-proyek “pem-
               bangunan”; sementara di pihak lain, terjadi penguasaan tanah
               dalam skala luas oleh pemilik modal besar dan badan-badan
               usaha raksasa.
                   Menarik bahwa GWR dalam buku ini memberikan sorotan
               historis yang tajam atas fakta ketidakadilan dan relasi agraria

                                                                 xxxi
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37