Page 34 - Seluk Beluk Masalah Agraria
P. 34

Seluk Beluk Masalah Agraria

               agenda pemerintah, bukan hanya agendanya perjuangan rak-
               yat, tetapi harus menjadi agendanya seluruh bangsa!
                   Satu catatan terakhir yang perlu dikemukakan di sini
               adalah ajakan GWR untuk menempuh apa yang dapat disebut
               sebagai jalur “kolaborasi kritis” dalam pelaksanaan reforma
               agraria, yakni sinergi antara gerakan rakyat yang solid dengan
               pemerintah yang memiliki keberpihakan dan kemauan politik
               yang kuat. GWR menjuluki jalur ini sebagai “Pembaruan Agra-
               ria Berbasis Rakyat” (PABR), dan melihatnya sebagai tero-
               bosan dalam situasi “pasar politik” yang belum sepenuhnya
               mendukung agenda reforma agraria. Dan hal ini bukannya
               tidak ada presedennya sama sekali. Seperti ditunjukkan GWR,
               ternyata di desa Ngandagan pada tahun 1947 sebuah program
               landreform dan pertukaran tenaga kerja berhasil dijalankan,
               dan hal ini semata-mata atas inisiatif dan kerjasama di antara
               Pemerintah Desa dan warga desa sendiri. Meskipun suasana

               dan tantangannya berbeda sekali antara masa itu dengan kon-
               disi sekarang, namun toh keberhasilan di tingkat lokal ini tetap
               dapat menjadi bahan renungan dan pembelajaran bagi kita di
               masa sekarang.
                   Demikianlah, dalam buku ini penyunting berupaya me-
               rangkumkan benang merah pemikiran GWR mengenai
               masalah agraria, reforma agraria dan penelitian agraria, yang
               masing-masing dituangkan secara berturut-turut dalam tiga
               bagian buku ini. Buku ini menjadi kian menarik karena GWR
               secara khusus menuliskan epilog mengenai refleksi interaksi
               dan kerjasamanya dengan para Indonesianist dalam meneliti
               dan menggulati berbagai masalah agraria dan reforma agraria
               selama tiga dasawarsa terakhir.

                                                                xxxiii
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39