Page 28 - E-modul Konsep Dasar PKn SD
P. 28
kesempatan kepada pemerintahan supaya dapat menjalankan tugasnya
dengan benar.
2) Konstitusi Tidak tertulis
Kekurangan-kekurangan yang melekat dalam konstitusi tertulis, perlulah
segera ditutupi melalui hukum dasar tidak tertulis. Hukum dasar tidak tertulis
hanya mungkin diterima rakyat dengan penuh kesadaran manakala
kelemahan suatu konstitusi jelas terlihat.
b) Konstitusi Fleksibel dan Konstitusi Kaku
1) Konstitusi Fleksibel
Konstitusi disebut fleksibel bila tata cara atau mekanisme dalam
melangsungkan perubahan konstitusi sangat mudah. Bahkan saking
mudahnya, perubahan konstitusi cukup dijalankan dengan sebuah instrumen
hukum yang berbentuk undang-undang. Efek negatif yang melekat pada
konstitusi fleksibel adalah terperosoknya wibawa konstitusi dalam
pandangan masyarakat negara tersebut.
2) Konstitusi Kaku (rigid)
Konstitusi kaku (rigid), merupakan konstitusi yang dalam melakukan
perubahan diperlukan prosedur yang tidak mudah atau berbelit-belit.
Prosedur perubahan konstitusi memerlukan tambahan persyaratan khusus,
sehingga memperkecil kemungkinan diubahnya suatu konstitusi. Misalnya
saja perubahan konstitusi harus melibatkan sidang gabungan (joint session)
c) Konstitusi Formil dan Materiil
Sifat dari konstitusi formil dan materiil ini sering diidentikkan dengan Undang-
Undang Dasar. Kesalahan ini disebabkan antara lain pengaruh paham kodifikasi
yang menghendaki semua aturan hukum dibuat dalam bentuk yang tertulis dengan
maksud untuk mencapai kesatuan hukum, kesederhanaan hukum, dan kepastian
hukum. Sifat yang materiil, dilihat dari segi isinya berisikan hal-hal yang bersifat
dasar pokok bagi rakyat dan negara. Artinya konstitusi tersebut memiliki substansi
yang penting, terpilih, dan mendasar untuk mengatur jalannya negara sehingga
kehidupan antara rakyat dan negara dapat berjalan dengan stabil.
BAB 3 KONSTITUSI NEGARA | 22