Page 271 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 271

Keberhasilan diet dinilai dengan mengukur kadar kolesterol darah setelah 4 – 6 minggu

               dan 3 bulan. Jika tujuan terapi diet tidak tercapai setelah 3 bulan dengan diet tahap I, perlu
               dinilai  penerimaan  dan  kepatuhan  pasien  terhadap  diet  ini.  Jika  tujuan  tidak  tercapai
               meskipun patuh, pasien harus pindah ke Diet Tahap II. Apabila tujuan pengobatan tidak dapat
               dicapai pada waktu yang telah ditentukan, pasien perlu berkonsultasi lagi dengan  dietisien.

               2.    Proses Asuhan Gizi Terstandar pada Dislipidemia

                     Proses  Asuhan  Gizi  Terstandar  (PAGT) adalah  suatu  proses terstandar sebagai  suatu
               metode pemecahan masalah yang sistematis dalam menangani problem gizi sehingga dapat
               memberikan asuhan gizi yang aman, efektif dan berkualitas tinggi. Terdapat empat langkah

               dalam proses asuhan gizi yaitu asesmen atau pengkajian gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi
               serta monitoring dan evaluasi gizi. Keempat langkah dalam proses asuhan gizi terstandar  telah
               saudara pelajari pada mata kuliah diet penyakit infeksi. Dalam pembahasan asuhan gizi pada
               pasien dislipidemia juga mengikuti langkah-langkah yang sama dengan kasus penyakit lainnya.
               Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

               a.    Asesmen atau Pengkajian Gizi
                     Langkah awal pada proses asuhan gizi terstandar adalah asesmen  atau pengkajian gizi.
                     Pada kegiatan pengkajian gizi, data   dikelompokkan dalam lima domain  yaitu riwayat

                     terkait gizi dan makanan, data antropometri, data biokimia, tes medis dan prosedur,
                     data pemeriksaan fisik  fokus gizi dan data riwayat klien (Kementerian Kes RI, 2014).
                          Pengumpulan data riwayat  gizi dan makanan pada pasien dislipidemia meliputi data
                     riwayat kebiasaan makan, makanan pantangan, makanan kesukaan, ada tidaknya alergi
                     serta  rata-rata  asupan  makan  pasien  sehari.  Penderita  dislipidemia  memiliki

                     kecenderungan  untuk  mengkonsumsi  makanan  padat  energi  khususnya  energi  dari
                     lemak, daging berlemak, junk food, gula yang berlebihan, soft drink, rendah konsumsi
                     serat (sayuran dan buah).

                         Setelah itu dilakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan untuk mendapatkan
                     data antropometri. Bila pasien tidak dapat diukur tinggi badannya maka dapat diukur
                     rentang  lengan,  tinggi  lutut,  lingkar  lengan  atas  dan  lingkar  pinggang. Banyak  kasus
                     mengalami  kelebihan  berat  badan,  sehingga  aktivitas  fisik  cenderung  menjadi
                     berkurang.

                         Selanjutnya  dicatat  data  hasil  pemeriksaan  biokimia  seperti  pemeriksaan  profil  lipid
                     seperti kolesterol serum, HDL menurun, LDL meningkat, trigliserida meningkat profil
                     lipid  serum,  pemeriksaan  enzim  jantung  :  CPK  (isoenzim  yang  ditemukan  pada  otot

                     jantung meningkat), LDH/HBDH (meningkat dalam 12 -24 jam dan memakan waktu lama
                     untuk kembali normal), AST/SGOT, Penunjang : EKG. Data pemeriksaan fisik klinis dicatat





           262                                                        Dietetik Penyakit tidak Menular    
   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275   276