Page 270 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 270

penyakit  jantung  koroner,  stroke,  dan  penyakit  aterosklerosis  vascular  lainnya  dan

               pencegahan  sekunder  di  tujuan  untuk  mencegah  komplikasi  kardiovaskuler  lanjutan  pada
               semua pasien yang telah menderita penyakit aterosklerosis dan kardiovaskuler yang jelas.
                     Pilar  utama  pengelolaan  dislipidemia  adalah  upaya  non  farmakologis  yang  meliputi
               modifikasi diet, latihan jasmani dan pengelolaan berat badan, sedangkan terapi farmakologis

               dengan memberikan obat anti lipid.
                     Aktivitas fisik yang disarankan meliputi program latihan yang mencakup setidaknya 30
               menit aktivitas fisik dengan intensitas sedang dengan frekuensi 4-6 kali seminggu. Kegiatan
               yang disarankan adalah jalan cepat, bersepeda statis ataupun berenang. Tujuan aktivitas fisik

               harian dapat dipenuhi dalam satu sesi atau beberapa sesi sepanjang rangkaian dalam sehari
               (minimal  10  menit).  Bagi  beberapa  pasien,  beristirahat  selama  beberapa  saat  di  sela-sela
               aktivitas  dapat  meningkatkan  kepatuhan  terhadap  program  aktivitas  fisik.  Selain  aerobik,
               aktivitas penguatan otot dianjurkan dilakukan minimal 2 hari seminggu.
               1.    Terapi Diet pada Dislipidemia

                     Tujuan  diet  dislipidemia  adalah  untuk  menurunkan  berat  badan  bila  kegemukan,
               mengubah  jenis  dan  asupan  lemak  makanan,  menurunkan  asupan  kolesterol  makanan,
               meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan menurunkan asupan karbohidrat sederhana.
                     Ada dua jenis Diet Dislipidemia yaitu Diet Dislipidemia Tahap I dan Diet Dislipidemia

               Tahap  II.  Diet  Dislipidemia  Tahap  I  mengandung  kolesterol  dan  lemak  jenuh  lebih  tinggi
               daripada Diet Dislipidemia Tahap II.
                     Syarat Diet pada penderita dislipidemia adalah sebagai berikut :
               a.    Energi  yang  dibutuhkan  disesuaikan  menurut  berat  badan  dan  aktivitas  fisik.  Bila

                     kegemukan, penurunan berat badan dapat dicapai dengan asupan energi rendah dan
                     meningkatkan aktivitas fisik.
               b.    Lemak diberikan sedang yaitu < 30% dari kebutuhan energi total. Lemak jenuh untuk
                     Diet Dislipidemia I diberikan sebesar < 10% dari kebutuhan energi total dan untuk Diet

                     Dislipidemia II diberikan < 7% dari kebutuhan energi total. Lemak tak jenuh ganda dan
                     tunggal untuk Diet Dislipidemia I dan II adalah 10 – 15% dari kebutuhan energi total.
                     Kolesterol < 300 mg untuk Diet Dislipidemia I dan < 200 mg untuk Diet Dislipidemia II.
               c.    Protein diberikan 10 – 20% dari kebutuhan energi total. Sumber protein hewani yang

                     berasal dari ikan dan protein nabati  lebih dianjurkan.
               d.    Karbohidrat sedang, yaitu 50 – 60 % dari kebutuhan energi total.
               e.    Serat tinggi, terutama serat larut air yang terdapat dalam apel, beras tumbuk atau beras
                     merah, havermout dan kacang-kacangan.

               f.    Vitamin  dan  mineral  cukup.  Suplemen  multivitamin  dianjurkan  untuk  pasien  yang
                     mengkonsumsi  < 1200 kkal energi sehari.





                  Dietetik Penyakit tidak Menular                                                         261
   265   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275