Page 269 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 269
g. Faktor Makanan
Konsumsi tinggi kolesterol menyebabkan hiperkolesterolemia dan aterosklerosis.
Asupan tinggi kolesterol dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol total dan LDL
sehingga mempunyai risiko terjadinya dislipidemia.
3. Patofisiologis
Kelainan metabolisme lemak darah pada dislipidemia ditandai oleh kenaikan kadar
kolesterol (hiperkolesteramia) atau kenaikan kadar trigliserida (hipertrigliserida) atau
kombinasi dari keduanya.
Kenaikan kadar lemak darah dapat terjadi karena kenaikan sintesis atau sekunder akibat
adanya penyakit lain yang mendasarinya seperti ateriosklerosis. Pada ateriosklerosis faktor
yang bertanggung jawab atas penumpukan lipid pada dinding pembuluh darah adalah adanya
defek pada fungsi reseptor LDL di membrane gel, gangguan transport lipoprotein transeluler
(endositotoktik), gangguan degradasi oleh lisosom lipoprotein dan perubahan permeabilitas
endotel.
Dislipidemia sendiri tidak menimbulkan gejala tetapi dapat mengarah ke penyakit
jantung dan pembuluh darah seperti penyakit jantung koroner dan penyakit pembuluh darah
arteri perifer. Trigliserida tinggi dapat menyebabkan pancreatitis akut. Kadar LDL yang tinggi
dapat menyebabkan xanthelasma kelopak mata, arcus corneae.
4. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan uji laboratorium.
Pemeriksaan fisik merupakan upaya untuk mencari dan menemukan tanda dan gejala khas
(meskipun kadang-kadang tidak ditemukan), di samping menelusuri ada/tidaknya faktor
risiko. Manifestasi klinis utama dislipidemia boleh jadi penyakit pembuluh darah iskemik,
pancreatitis dan xantomatosis. Pemeriksaan klinis diarahkan untuk menelisik tanda dan
gejala-gejala penyakit ini. Aterosklerosis (terutama pada arteri perifer dan penyakit pembuluh
darah otak tergolong sebagai penyakit pembuluh darah iskemik.
B. PENATALAKSANAAN PENYAKIT DISLIPIDEMIA
Dalam pengelolaan dislipidemia, diperlukan strategi yang komprehensif untuk
mengendalikan kadar lipid dan faktor-faktor metabolik lainnya seperti hipertensi, diabetes
dan obesitas. Selain itu faktor-faktor risiko penyakit kardiovaskuler lainnya juga harus
dikendalikan.
Pengelolaan dislipidemia meliputi pencegahan primer yang ditujukan untuk mencegah
timbulnya komplikasi penyakit-penyakit kardiovaskuler pada pasien dislipidemia seperti
260 Dietetik Penyakit tidak Menular