Page 68 - C:\Users\ASUS-PC\Downloads\BUKU ETNOSAINS\
P. 68

berhadapan  dengan  musuh  atau  melakukan  tindakan  heroik  lainnya.  Energi


        relativistik ini seolah memberinya kekuatan ekstra untuk menaklukkan segala

        rintangan yang dia hadapi.

               Selain itu, konsep massa relativistik juga dapat dimengerti dalam cerita


        Sawerigading. Menurut teori relativitas, ketika sebuah objek bergerak dengan

        kecepatan yang semakin mendekati kecepatan cahaya, massa objek tersebut

        juga akan meningkat. Dengan kata lain, massa objek yang bergerak dengan

        kecepatan  tinggi  tidak  lagi  hanya  ditentukan  oleh  massa  inersianya  dalam

        keadaan diam, tetapi juga oleh energi kinetiknya. Massa relativistik meningkat


        seiring dengan peningkatan energi kinetik objek.

               Dalam konteks Sawerigading, ini bisa diinterpretasikan bahwa  semakin

        cepat dia bergerak, semakin besar massa relatifnya. Ini mungkin membuatnya

        lebih sulit untuk dipercepat lebih lanjut atau bahkan memberinya perlindungan


        tambahan terhadap serangan musuh. Kekuatan dan kekuatan luar biasa yang

        dimilikinya mungkin sebagian besar disebabkan oleh massa relativistiknya yang

        besar saat dia bergerak dengan kecepatan tinggi.

               Dengan  demikian,  energi  relativistik  dan  massa  relativistik  memainkan


        peran penting dalam menjelaskan kekuatan luar biasa dan kemampuan heroik

        Sawerigading  dalam  kisah  Melayu.  Mereka  membantu  kita  memahami

        bagaimana prinsip-prinsip fisika modern, seperti teori relativitas Einstein, dapat

        diterapkan dalam konteks cerita mitologi untuk memberikan penjelasan yang

        lebih mendalam tentang kekuatan dan kemampuan karakter.


        4.3 Penutup

        4.3.1 Rangkuman

               Massa  Relativistik  adalah  konsep  dalam  teori  relativitas  khusus  yang

        diperkenalkan oleh Albert Einstein. Ini menyatakan bahwa massa suatu objek


        meningkat  seiring  dengan  kecepatan  objek  tersebut  mendekati  kecepatan

        cahaya:

                     0
           =            ,
                       2
               √1−(   )
                       2
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73