Page 63 - C:\Users\ASUS-PC\Downloads\BUKU ETNOSAINS\
P. 63

Sementara, massa peluru yang diukur dengan kerangka O adalah, saat


             =   ,

                                        0                     0                        0
                             =                 =                         =
                                                                                      2
                                            2                 2       2                +      2
                                 √1 − (      )                    +          √ 1 −            
                                             2    √1 − (               )                   2
                                                                   2

               Jika kita sekarang menerapkan transformasi Lorentz ke kuantitas di dalam

        akar kuadrat terakhir, kita temukan:


                                                                                        ′
                            2
                                                            ′
                        2                2   1     ′ √           2            2             2
               1 −      −     = 1 −      −     (      1 −      ) = (1 −       ) (1 −      )
                        2     2          2     2               2              2           2
                              0             ′
                  =                  =         ,        maka
                                   2           2
                           2        ′   √1−
                             √               2
                      √1−     1−              
                             2      2
                                      2
                                       
                                                                                ′
                                                     ′
                                                                         ′
                           ′
                  =      √1 − ( ) =             ′      √1 −      2  =   ′   =   
                                                                           
                                                       
                   
                            
                                                                                  
                                        2           2            2
                                             √1−
                                                    2
        4.2.2 Momentum Relativistik
               Konservasi momentum linear menyatakan bahwa ketika dua objek saling
        bertumbukan, total momentum bernilai konstan. Misalnya, tumbukan menurut
        pengamat  yang  berada  di  kerangka  acuan  S  mempunyai  momentum  yang
        bersifat konservatif. Jika kecepatan objek yang bertumbukan diukur menurut

        pengamat  yang  berada  di  kerangka  acuan  yang  berbeda  S’  menggunakan


        transformasi Lorentz, dan momentum klasik didefinisikan p = m.v, maka akan

        diperoleh bahwa momentum tidak konservatif menurut pengamat yang ada di

        kerangka acuan S’.

               Namun,  menurut  postulat  Einstein  I,  hukum-hukum  fisika  adalah  sama

        pada semua kerangka acuan inersia. Untuk mengetahui bagaimana fisika klasik


        gagal  menjelaskan  hukum  konservasi  momentum,  anggap  kasus  tumbukan

        inelastik antara dua partikel bermassa sama m sebagaimana ditunjukkan pada

        gambar berikut:
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68