Page 74 - C:\Users\ASUS-PC\Downloads\BUKU ETNOSAINS\
P. 74
gambar) yang mengenai dua celah S1 dan S2 sebagai sumber cahaya sekunder.
Gelombang bola yang memancar keluar dari dua sumber sekunder S1 dan S2
mempertahankan hubungan fase satu sama lain saat mereka menyebar dan
tumpang tindih di layar, untuk menghasilkan gambar pola terang dan gelap yang
bergantian. Gambar 5.1(b) menunjukkan pola interferensi gelap terang yang
dihasilkan dari dua sumber cahaya sekunder dari celah S1 dan S2.
Gambar 5.1 Percobaan interferensi celah ganda Young menunjukkan (a) ilustrasi setup
eksperimen dan (b) pola interferensi yang dihasilkan.
Secara detail, analisis hasil pola interferensi dari celah ganda Young adalah
sebagai berikut:
Dengan memanfaatkan prinsip superposisi, kita bisa menghitung posisi
maksimum (daerah terang) dan posisi minimum (daerah gelap) yang
ditampilkan pada gambar 5.1. Untuk itu, kita dapat merujuk pada gambar 5.2
yang menjelaskan bahwa cahaya dari celah S1 dan S2 bersifat koheren. Ini
berarti terdapat hubungan fase yang konstan antara gelombang dari kedua
sumber tersebut. Cahaya yang berasal dari celah S1 dan S2 memiliki panjang
gelombang yang sama.