Page 18 - Kecerdasan Emosional Menuju Keluarga Sakinah
P. 18

Kecerdasan Emosional Menuju Keluarga Sakinah

              ahli  baytnya  yang  tinggal  berdiam  bersamanya  dan  menjadi
              tanggungan RasülulIah SAW”. 7
                     Dan hadits di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  istri
              Rasülullah  juga  termasuk  Ali  Muhammad  sebagaimana
              ungkapan hadits yang telah disebutkan di atas.
                     Sehingga  keluarga  itu  sendiri  dapat  disebut  sebagai
              “jama’ah  kecil”  yang  memiliki  pimpinan  dan  anggota,
              mempunyai  pembagian  tugas  dan  kerja,  serta  hak  dan
              kewajiban masing-masing anggotanya.   8
                     Merumuskan definisi keluarga yang dapat mencakup
              pengertiannya secara menyeluruh ternyata tidak mudah. Hal
              ini,  menurut    Keesing,  disebabkan    oleh  kompleksitas
              alternatif  sistem  perkawinan  yang  dianut  oleh  sedemikian
              banyaknya  suku  bangsa  di  dunia.  Sehingga  sesuatu  definisi
              tentang keluarga, meskipun dirumuskan secermat-cermatnya
              akan sesuai hanya untuk sekelompok sosial tertentu saja. 9
                     Keluarga dalam bahasa Inggris disebut family, sedangkan
              dalam bahasa Arab disebut usrah lebih berorientasi kepada lokasi
              atau tempat tinggal keluarga. Keesing merumuskan sebagai orang-
                                               10
              orang yang menurut kebiasaan hidup bersama dalam satu tempat
              tinggal hal ini disebut juga “under one roof “ (di bawah satu atap).
                     Keluarga  secara  etiomologi  berasal  dari  rangkaian
              perkataan “kawula”dan “warga”. Kawula artinya abdi yakni hamba
              sedangkan warga berarti anggota. Sebagai abdi di dalam keluarga,
                                            11
              ____________
                     7  Imam  Muslim,  Sahih Muslim, Juz 1  (Beirut: Dar al-Kutub  al-
              ’Ilmiyyah, tt), hal. 683.
                     8  M.  Quraish  Shibab.  Membumikan  Al-Qur’an,  Cet. l  (Bandung
              Mizan, 1992), hal. 253.
                     9  FeIix M. Keesing, Culture Anthropology: The Science of Custom
              (New York, Chicago, SanFransisco: Macmillan, 1958), hal 266.
                     10 Ibid., hal. 271.
                     11  Thomas F. O’ Dea. The Sociology of Religion (Chicago: University
              of Chicago Press, 1994), hal. 225.

                                                                        17
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23