Page 21 - Kecerdasan Emosional Menuju Keluarga Sakinah
P. 21
Dra. Hayati, M. Ag
antara suami dan istri cenderung dianggap lebih penting dan pada
ikatan dengan orang tua. Apabila suatu pasangan beserta anak
mempunyai hubungan dengan kerabat dan keluarga orientasi salah
satu atau kedua belah pihak, maka keluarga demikian menurutnya
lebih tepat diniatkan keluarga konjugal (conjugal family).
Dalam pandangan sosiologi “keluarga” merupakan satu
kelompok sosial yang ditandai oleh tempat tinggal bersama, kerja
sama ekonomi, dan reproduksi. Ia mencakup orang-orang dewasa
dan kedua jenis kelamin, setidak-tidaknya sepasang dan mereka
mempunyai hubungan seks yang direstui oleh masyarakat, dengan
satu anak atau lebih, anak kandung atau anak angkat, dan orang-
19
orang dewasa yang hidup bersama secara seksual.” Secara psikologis
“keluarga” adalah suatu matrik sosial atau suatu organisasi bio-psiko-
sosio-spiritual, di mana anggota keluarga terikat dalam suatu ikatan
khusus untuk hidup bersama dalam ikatan perkawinan dan bukan
ikatan yang sifatnya statis dan terbelenggu. Masing-masing anggota
keluanga menjaga keharmonisan dan kedinamisan hubungan satu
sama lain atau hubungan silaturrahmi. 20
Dari pengertian di atas berarti ketiadaan anak tidaklah
menggugurkan status keluarga, jadi faktor anak bukan faktor
mutlak untuk terwujudnya suatu keluarga. Suatu keluarga yang
kebetulan tidak dikaruniai anak, tetap mempunyai status sebagai
keluarga, atau dengan kata lain keluarga itu tetap berhak dianggap
sebagai keluarga.
Suatu keluarga ditandai atau didahului dengan suatu
pernikahan. Hal ini dimaksudkan bahwa pernikahan merupakan
syarat mutlak untuk terbentuknya suatu keluarga. Tanpa didahului
____________
19 Robinson Philip, Beberapa Perspektif Psikologi Pendidikan, cet I
terj. Utami Munandar (Jakarta: Rajawali, 1986), hal 85.
20 Dadang Hawaii, Al-Qur‘an Ilmu Kedokteran Jiwa dan
Kesehatan Jiwa (Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 1995), hal. 236.
20