Page 89 - Kecerdasan Emosional Menuju Keluarga Sakinah
P. 89
Dra. Hayati, M. Ag
di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang
baik (surga)” (QS. Al-Imran: 14).
Dari uraian yang telah dipaparkan di atas, dapat dipahami
bahwa segala kenikmatan dunia (termasuk kehidupan berkeluarga)
tidak akan berarti apa-apa jika tidak ditopang dengan agama, untuk
memberikan pemahaman makna keagamaan yang sempurna bagi
setiap anggota keluarga haruslah melalui pembinaan dan
peningkatan intelektual, emosional, dan spiritual. Sehinggga elemen
ini akan memberikan kesempurnaan sehiruh aktivitas fisik dan fsikis
manusia. Semakin tinggi dan menyatu intelektual seseorang, maka
semakin sempurna ilmunya, maka semakin baik pemahamannya
dalam berbagai bidang termasuk membina keluarga.
Ketiga kesadaran dan kecerdasan di atas (spiritual,
intelektual dan emosonal) harus dipahami dengan pendekatan
sistem. Artinya, masing-masing kesadaran merupakan bagian-
bagian otonom tetapi saling kait mengait, ibarat mata rantai yang
saling terpadu. Secara konseptual, masing-masing bagian
kesadaran kalbu tersebut dapat dipahami secara terpisah, tetapi
dalam prilaku nyata masing-masing kesadaran tersebut berbaur
menjadi satu.
a. Faktor intern, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri
setiap individu keluarga, di antaranya faktor psikologis dan
fisiologis. Faktor psikologis adalah faktor yang berhubungan
dengan aspek kejiwaan seseorang. Artinya, individu yang
membangun keluarga tersebut terutama suami istri
memiliki komitmen yang tinggi untuk membina anggota
keluarga, menjunjung tinggi nilai-nilai moral dalam setiap
aktivitas keluarga. Sedangkan faktor fisiologis adalah faktor
yang berhubungan dengan fisik lahiriyah anggota keluanga,
hal ini erat kaitannya dengan faktor gizi dan kesehatan
keluarga.
88