Page 62 - JOB1BookAsia
P. 62

tidak mengikuti tata cara makan formal seperti masakan gaya Kaiseki atau masakan
                     gaya  Honzen.  Masakan  yang  berkembang  di  Ōrusuichaya  disebut  Kaisekiryōri

                     (masakan jamuan makan) yang ditulis memakai aksara kanji yang berbeda dengan

                     masakan Kaiseki untuk upacara minum teh.
                         Sementara itu, teknik pembuatan kue-kue tradisional Jepang (Wagashi) menjadi

                     berkembang berkat tersedianya gula yang sudah menjadi barang yang lumrah di zaman
                     Edo. Alat makan dari keramik dan porselen mulai banyak digunakan orang dan diberi

                     hiasan berupa gambar-gambar artistik yang dikerjakan secara serius. Daging ternak

                     mulai dikonsumsi orang Jepang dan daging sapi dimakan sebagai obat. Di pertengahan
                     zaman Edo, makanan mulai dihias dengan Wachigai daikon (hiasan dari lobak) sejalan

                     dengan mulai dikenalnya teknik seni ukir sayur. Di zaman yang sama mulai dikenal
                     telur  rebus  aneh  dengan  kuning  telur  berada  di  luar  dan  putih  telur  di  dalam

                     (Kimigaeshi tamago).


                  5.  Masakan Kanto

                         Masakan Kanto yang dikenal sekarang merupakan hasil penyempurnaan masakan
                     di zaman Edo. Di masa itu dikenal kewajiban Sankin Kōtai bagi daimyo dari seluruh

                     penjuru Jepang. Daimyo harus datang ke Edo untuk melakukan tugas pemerintahan
                     secara  bergiliran  sebagai  pendamping  shogun.  Kedatangan  daimyo  dari  seluruh

                     pelosok  negeri  membawa  serta  cara  memasak  dan  bahan  makanan  yang  khas  dari

                     daerah  masing-masing.  Bahan  makanan  yang  dibawa  dari  seluruh  penjuru  Jepang
                     menambah  keanekaragaman  masakan  Jepang  di  Edo,  apalagi  ditambah  dengan

                     makanan laut dari Teluk Edo (disebut Edomae) yang segar dan enak. Hasil laut dari
                     Samudra Pasifik seperti tongkol sudah dijadikan sashimi.

                         Ikan kakap merupakan lambang kemakmuran dan ikan kakap yang dipanggang

                     utuh tanpa dipotong-potong merupakan hidangan istimewa pada kesempatan khusus.
                     Makanan yang dihidangkan pada pesta makan terdiri dari dua jenis makanan untuk

                     dimakan di tempat pesta dan makanan yang berfungsi sebagai hiasan. Pangggang ikan
                     kakap termasuk dalam makanan hiasan yang boleh saja dimakan di tempat pesta, tapi

                     lebih merupakan hiasan yang dinanti-nanti para tamu untuk dibawa pulang. Tradisi

                     membawa pulang makanan pesta sebagai oleh-oleh untuk keluarga yang menanti di
                     rumah berasal dari zaman Edo dan terus berlanjut hingga sekarang. Selain ikan kakap,

                     tamu biasanya dipersilakan membawa pulang kinton (biji berangan dan ubi jalar yang
                     dihaluskan) dan kamaboko.


                                               Oriental (China, Jepang, dan Korea)
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67