Page 73 - JOB1BookAsia
P. 73

Tempura bukan makanan asli Jepang. Menurut catatan yang bisa dipercaya, cara

                     menggoreng dengan mencelup makanan dengan adonan tepung diperkenalkan oleh
                     misionaris Katolik dari Portugis pada abad ke-16. Ada pendapat yang mengatakan kata

                     "Tempura" berasal dari tradisi misionaris Portugis memakan makanan laut pada masa

                     Pra-Paskah yang dalam bahasa Latin disebut ad tempora cuaresmae. Penjelasan lain
                     mengatakan  kata  "Tempura"  berasal  dari  bahasa  Portugis  temporas  (masa  suci),

                     tempero (bumbu dapur), templo (kuil) atau tempora yang berasal dari bahasa Spanyol
                     atau bahasa Italia.






















                                                     Gambar 2.85 Tempura
                                                        (Sumber: Winata, 2009:26)
                         Pada zaman Edo, tempura merupakan makanan rakyat yang dijual di kaki lima

                     dengan  harga  terjangkau.  Tempura  yang  digoreng  dengan  minyak  goreng  yang
                     harganya mahal seperti minyak wijen dan minyak biji kapas kemudian menjadi menu

                     yang disajikan restoran mahal di Tokyo dan Kyoto. Pada awalnya, tempura adalah

                     sebutan untuk masakan daerah Kyushu dan Okinawa yang digoreng dengan minyak
                     goreng yang didatangkan dari luar Jepang. Sejak zaman dulu sebenarnya di Jepang

                     sudah dikenal gorengan dari adonan ikan yang dilumatkan bercampur tepung yang
                     disebut  Satsuma-age.  Tempura  berupa  gorengan  makanan  laut  dan  sayur-sayuran

                     seperti yang dikenal sekarang ini baru dimulai sejak zaman Edo. Tempura yang hanya

                     terdiri dari sayur-sayuran disebut Shojin-age. Pada zaman Edo dikenal 2 jenis tempura
                     berdasarkan bagian telur yang dipakai untuk adonan tepung, yaitu Kinpura (kuning

                     telur saja) dan Ginpura (putih telur saja). Sebagian kecil penjual tempura yang kuat
                     memegang tradisi masih mempertahankan kedua jenis tempura ini. Masakan Tionghoa

                     juga mengenal sejenis tempura yang ditulis menggunakan aksara Tionghoa di depan
                     nama bahan makanan, misalnya 軟炸蝦仁 untuk tempura udang.





                                               Oriental (China, Jepang, dan Korea)
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78