Page 67 - Pengolahan Makanan Oriental
P. 67

Pada  masa  itu  mulai  banyak  dijumpai  rumah  makan  yang  khusus  menyediakan

                     Nigirizushi  dan Soba.  Ōrusuichaya  adalah sebutan untuk  rumah makan  tradisional
                     (ryōtei)  yang  digunakan  kalangan  samurai  sewaktu  menjamu  tamu  dengan  pesta

                     makan. Makanan dinikmati secara santai sambil sambil meminum sake dan


                    tidak mengikuti tata cara makan formal seperti masakan gaya Kaiseki atau masakan

                     gaya  Honzen.  Masakan  yang  berkembang  di  Ōrusuichaya  disebut  Kaisekiryōri
                     (masakan jamuan makan) yang ditulis memakai aksara kanji yang berbeda dengan

                     masakan Kaiseki untuk upacara minum teh.

                         Sementara itu, teknik pembuatan kue-kue tradisional Jepang (Wagashi) menjadi
                     berkembang berkat tersedianya gula yang sudah menjadi barang yang lumrah di zaman

                     Edo. Alat makan dari keramik dan porselen mulai banyak digunakan orang dan diberi
                     hiasan berupa gambar-gambar artistik yang dikerjakan secara serius. Daging ternak

                     mulai dikonsumsi orang Jepang dan daging sapi dimakan sebagai obat. Di pertengahan

                     zaman Edo, makanan mulai dihias dengan Wachigai daikon (hiasan dari lobak) sejalan
                     dengan mulai dikenalnya teknik seni ukir sayur. Di zaman yang sama mulai dikenal

                     telur  rebus  aneh  dengan  kuning  telur  berada  di  luar  dan  putih  telur  di  dalam
                     (Kimigaeshi tamago).



                  5.  Masakan Kanto
                         Masakan Kanto yang dikenal sekarang merupakan hasil penyempurnaan masakan
                     di zaman Edo. Di masa itu dikenal kewajiban Sankin Kōtai bagi daimyo dari seluruh

                     penjuru Jepang. Daimyo harus datang ke Edo untuk melakukan tugas pemerintahan
                     secara  bergiliran  sebagai  pendamping  shogun.  Kedatangan  daimyo  dari  seluruh

                     pelosok  negeri  membawa  serta  cara  memasak  dan  bahan  makanan  yang  khas  dari

                     daerah  masing-masing.  Bahan  makanan  yang  dibawa  dari  seluruh  penjuru  Jepang
                     menambah  keanekaragaman  masakan  Jepang  di  Edo,  apalagi  ditambah  dengan

                     makanan laut dari Teluk Edo (disebut Edomae) yang segar dan enak. Hasil laut dari

                     Samudra Pasifik seperti tongkol sudah dijadikan sashimi.
                         Ikan kakap merupakan lambang kemakmuran dan ikan kakap yang dipanggang

                     utuh tanpa dipotong-potong merupakan hidangan istimewa pada kesempatan khusus.
                     Makanan yang dihidangkan pada pesta makan terdiri dari dua jenis makanan untuk

                     dimakan di tempat pesta dan makanan yang berfungsi sebagai hiasan. Pangggang ikan




                                       TPM Oriental (China, Jepang dan Korea)
                                                                                                     65
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72