Page 89 - E-Book Dasar-Dasar Konstruksi Bangunan untuk Kelas X SMK KJIJ
P. 89
Konstruksi Jalan, Irigasi, dan Jembatan
setimbang dengan kadar air udara di sekelilingnya. Kadar air kayu pada keadaan
setimbang dengan kadar air udara tersebut dinamakan kadar air kesetimbangan, dan
besarnya dinyatakan dalam % terhadap berat kayu kering tanur. Kadar air kayu yang
selalu berhubungan dengan perubahan udara cenderung berubah ke arah titik
kesetimbangan.
Air yang terkandung di dalam kayu dibedakan dalam dua macam, yaitu :
Air bebas, yang terdapat dalam rongga-rongga sel dan ruang-ruang antar sel;
Air yang terikat secara kapiler dalam dinding sel.
i. Penyusutan Kayu
Penyusutan kayu (Frick Heinz dan Koesmartadi Ch, 1999) terjadi apabila kadar air
berkurang/dilepas sampai di bawah titik jenuh serat (<30%). Besarnya penyusutan
sebanding dengan banyaknya air yang dilepas di bawah titik jenuh serat tersebut. Kayu
yang dikeringkan sampai kadar air 15% akan menyusut sampai kira-kira setengah
penyusutan maksimal. Sebaliknya untuk setiap kenaikan kadar air 1%, kayu akan
mengembang 1/130 dari pengembangan maksimal. Penyusutan dan pengembangan kayu
dinyatakan dengan prosentase dari dimensi kayu pada keadaan basah atau kadar air di
atas titik jenuh serat (>30%). Penyusutan kayu dapat terjadi pada 3 (tiga) arah, yaitu: 1.
arah sejajar arah serat (longitudinal); 2. arah melintang lingkaran tumbuh (radial); dan 3.
arah lingkaran tumbuh (tangensial). Untuk lebih jelasnya lihat Gambar 3.2. Penyusutan
arah tangensial lebih besar dari penyusutan arah radial, dan penyusutan arah longitudinal
sangat kecil. Besarnya penyusutan untuk masing-masing arah adalah:
Arah longitudinal berkisar antara 0,1% - 0,2%
Arah radial berkisar antara 2,1% - 8,5%
Arah tangensial berkisar antara 4,3% - 14%
Gambar 3. 2 Arah penyusutan kayu
Sumber : ilmubeton.com
Dasar-Dasar Konstruksi Bangunan 74