Page 74 - E-Modul Penjajahan Jepang di Palembang_Neat
P. 74
B. URAIAN MATERI
A
A
I
U
R
N
E
R
I
T
M
A
B
.
a
a
s
r
e
l
e
m
m
i
h
n
a
a
a
n
t
P
b
e
t
m
Sistem Pemerintahan Palembang masa
S
s
i
e
g
n
P
m
a
pendudukan Jepang
a
n
g
J
e
n
p
u
d
u
d
p
e
n
k
a
Setelah Jepang menggantikan Belanda pada 1942, struktur
pemerintahan otonom Palembang berubah. Kota ini diberi
otonomi terbatas dan dipimpin oleh Burgemeester yang tunduk
pada kebijakan militer Jepang. Pada 23 Maret 1942, Palembang
resmi menjadi Palembang Shi dengan Syucia sebagai kepala
Shi-co dan Ir. Ibrahim Zahir sebagai sekretaris.
Perubahan ini diatur dalam Osamu Seirei No. 27 tahun 2602
dan diumumkan lewat Kan Po No. 13. Status Palembang Shi
setara dengan Stadsgemeente pada masa Hindia Belanda.
Seberang Ulu dan Seberang Ilir tak lagi dipisah, melainkan
digabung jadi satu wilayah. Namun, daerah kilang minyak tetap
diperlakukan khusus oleh Jepang (Mita, 2020).
Gambar ini memperlihatkan wilayah
administratif Palembang pada akhir
masa kolonial Belanda, saat kota
masih terbagi menjadi Seberang Ulu
dan Seberang Ilir.
Pembagian ini mencerminkan
sistem Stadsgemeente yang
diterapkan sejak 1906, sebelum
Gambar 5.1 Peta Palembang
Jepang mengubah statusnya
masa akhir kolonial
Sumber: Irwanto, 2011
menjadi Palembang Shi pada 1942.
74