Page 90 - E-Modul Penjajahan Jepang di Palembang_Neat
P. 90

K  e b  i j a k a n   b i d a n  g   S o s i a l
                                     Kebijakan bidang Sosial





                               Pada   masa   pendudukan       Jepang,      kedua      kilang     minyak

             tersebut  tidak  berada  di  bawah  wewenang  Pemerintah  Jepang

             di   Palembang,         melainkan        langsung       dikelola      oleh    Pemerintah

             Jepang        di   Syonanto         (Singapura).          Kerusakan          berat      yang

             disengaja       oleh   pemilik     perusahaan          saat    mereka      mundur        dari


             wilayah      ini   menyebabkan            penurunan         tajam      dalam      produksi

             minyak.      Banyak       kilang     tidak    dapat     berfungsi       secara      optimal

             akibat      kerusakan         parah       yang      sulit    diperbaiki.       Mengingat

             peran     penting     industri      minyak      dalam     mendukung          Perang      Asia

             Timur      Raya,      Jepang       membentuk          sebuah       organisasi        tenaga

             kerja    bernama         "Himpunan         Tenaga       Lasykar       Minyak"       (HTLM).

             Organisasi          ini    mirip       dengan         Hokokai,         yang       bertugas

             mengerahkan             tenaga       sukarela        guna       meningkatkan            hasil

             produksi minyak (Abdullah et al., 1984).

                               Pada   April   1942,   pemerintah     Jepang       mengirim        sekitar

             4.600      teknisi     ke    ladang       minyak       di   wilayah       bekas      Hindia


             Belanda,         termasuk          Plaju       dan      Sungai         Gerong,        untuk

             memperbaiki            kerusakan          akibat      aksi     bumi       hangus        yang

             dilakukan        Belanda        (Pham,      2019:25).        Melalui      siaran      radio,

             Jepang           mengumumkan                  perekrutan              tenaga          kerja,

             mengharuskan             para      mantan        personel        konstruksi         artileri,

             bengkel       KNIL,     serta     pekerja       kilang     minyak        untuk     kembali

             bekerja.  Upaya  memulihkan  kilang  minyak  ini  memakan  waktu

             sekitar     setengah        tahun     sebelum       akhirnya        dapat      beroperasi

             kembali (Tanjung, 2015) dalam (Reza Pahlevi et al., 2022).







                                                                                                            90
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95