Page 31 - E-Book Berbasis Kearifan Lokal Siwalan
P. 31
Ancaman Keanekaragaman
Hayati Indonesia
Haya
t
Pada 2017 lalu ditemukan spesies pendatang baru
i
Justin Hofman ingin menyampaikan pesan terkait orang utan, yaitu orang utan Tapanuli. Simak video
foto tersebut, ia berharap orang-orang akan di bawah ini!
berpikir ulang untuk membuang sampah plastik I
sembarangan dan ia berharap Indonesia dalam hal n
ini bisa menemukan cara untuk membersihkannya d
dan memulai program daur ulang. Hippocampus
kuda terdaftar di dalam lampiran II dari Konvensi o
Perdagangan Internasioanal Spesies Langka Wild n
Flora dan Fauna (CITES), dan efektif sejak bulan e
Mei 2004, membatasi dan mengatur s
perdagangan internasional jenis tersebut.
i
a
Gambar 3.1 Hippocampus kuda Hanyut di perairan
tercemar dekat Sumbawa Besar, Pulau Sumbawa, Indonesia.
Sumber : Dok. Justin Hofman
Ketimpangan hubungan manusia dengan lingkungan dapat merusak
ekosistem yang berdampak pada rusaknya habitat. Kerusakan habitat baik secara
langsung ataupun tidak, berpengaruh terhadap penurunan populasi dan hilangnya
jenis-jenis biota. Selain karena rusaknya habitat, kehilangan jenis biota juga
disebabkan oleh beberapa faktor berikut.
A. Hilangnya Habitat
Daftar merah IUCN (International Union for Conservation of Nature)
menunjukkan bahwa hilangnya habitat yang diakibatkan manajemen pertanian dan
hutan yang tidak berkelanjutan menjadi penyebab terbesar hilangnya
keanekaragaman hayati. Bertambahnya jumlah penduduk, menyebabkan semakin
bertambah pula kebutuhan yang harus dipenuhi. Lahan yang tersedia untuk
kehidupan tumbuhan dan hewan semakin sempit karena digunakan untuk tempat
tinggal penduduk, dibabat untuk digunakan sebagai lahan pertanian atau industri.
21