Page 38 - Destriana Mayo Elsa
P. 38
17
Berdasarkan peta hasil transformasi dari kedua indeks di atas dapat dikatakan
bahwa tanggal 14 januari 2023 merupakan masa vegetatif tanaman jagung yang
mempunyai rata-rata nilai spektral paling rendah yang ditandai dengan warna atau
tingkat klorofil yang rendah. Rendahnya tingkat klorofil yang tampak pada peta
diatas disebabkan oleh pengaruh atau kondisi atmosfer sehingga nilai yang
dihasilkan bisa saja berpengaruh atau berubah. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Irsan et al., (2019), yang menyatakan bahwa kesalahan radiometrik yang di
diakibatkan oleh adanya distorsi atmosfer, terutama partikel debu, uap air, serta
gas triatomik membuat nilai piksel pada citra menjadi tidak akurat. Selanjutnya
berdasarkan tabel 1 (Peraturan Mentri Kehutanan Republik Indonesia), peta hasil
transformasi indeks vegetasi NDVI termasuk kedalam kategori kehijauan sedang
sedangkan peta hasil transformasi indeks vegetasi EVI termasuk kedalam kategori
kehijauan tinggi.
3.5. Hubungan Indeks Vegetasi dengan HST
Hubungan antara indeks vegetasi dengan HST dapat dilihat pada gambar 15
dan 16 dibawah ini
a. Hubungan Indeks Vegetasi NDVI dengan HST
0,32
0,30
0,28
NDVI 0,26
0,24
0,22
0,20
0,18
0 20 40 60 80 100 120
HST
Tidak Beraturan 70x20 70x40
Gambar 15. Hubungan Indeks Vegetasi NDVI dengan HST.
Gambar 15 menunjukkan pola perubahan indeks vegetasi pada ketiga jarak
tanam. Dapat dilihat pada grafik bahwa indeks vegetasi mengalami peningkatan
pada saat 17 HST, namun pada saat memasuki 42 HST indeks vegetasi mengalami
penurunan kemudian nilai indeks vegetasi kembali mengalami peningkatan yang
cukup besar saat tanaman memasuki usia 87 HST. Penurunan nilai indeks vegetasi
pada 42 HST dipengaruhi oleh kondisi dan perubahan atmosfir yang terjadi dilokasi
penelitian.