Page 12 - 1-14 no_merged (1)
P. 12
Ag-Pt-Au
Logam-logam yang terletak di sebelah kanan atom H lebih mudah
mengalami reduksi atau lebih sulit mengalami oksidasi. Sebaliknya, logam-logam
yang terletak di sebelah kiri atom H lebih mudah mengalami oksidasi atau lebih
sulit mengalami reduksi. Dengan demikian, logam-logam di sebelah kiri atom H
merupakan logam-logam yang aktif (mudah melepaskan elektron), sedangkan
logam-logam di sebelah kanan H sangat sulit melepaskan elektron. Semakin ke
kanan, sifat reduktor semakin lemah (sulit teroksidasi). Semakin ke kiri, sifat
redukor semakin kuat (mudah teroksidasi).
Terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan untuk mencegah dan
mengendalikan terjadinya korosi. Metode yang umum digunakan untuk mencegah
dan mengendalikan korosi adalah: pelapisan (coating), proteksi katodik, dan
penambahan zat inhibitor korosi.
1. Pengendalian Korosi dengan Metode Pelapisan (Coating)
Metode pelapisan atau coating adalah suatu upaya mengendalikan korosi
dengan menerapkan suatu lapisan pada permukaan logam besi. Misalnya,
dengan pengecatan atau penyepuhan logam. Pengecatan dapat mencegah
kontak langsung dengan logam zat-zat kimia yang korosif di lingkungan seperti
( ) ( ), ( ) asam-asam, NaCl, dan sebagainya.
Gambar 4. Pengecatan Besi
Sedangkan penyepuhan (elecroplating) dilakukan dengan melapisi logam
dengan logam lain. Permukaan logam yang akan dilapisi berperan sebagai
katoda sedangkan pelapisnya dalam hal ini berperan sebagai anoda.
Contohnya, logam besi (Fe) disepuh dengan logam yang lebih reaktif daripada
besi (lihat table kereaktifan logam), misalnya logam Cr, Zn, Al, dan Mg.
Contoh mekanisme reaksi perlindungan logam Fe dengan pelapisan logam Zn
adalah sebagai berikut.
-
2+
0
Zn(s)⎯⎯→Zn (aq) + 2e E = –0,44 V
-
2+
0
Fe(s)⎯⎯→Fe (g) + 2e E = –0,76 V
Proses korosi terjadi lambat, seng akan terkorosi terlebih dahulu daripada besi.
2. Pengendalian Korosi dengan Proteksi Katodik
Buku Saku Kimia 1