Page 66 - E-MODUL INTERAKTIF KELOMPOK 3_KIMORFIS
P. 66

O                   O                  O
                                        H      H           R      H            R     R


                                           Air          Suatu alkohol         Suatu eter

                         Rumus  molekul  alkohol  dan  eter  adalah  CnH2n+2O.  Rumus umum  struktur  kedua
                  senyawa tersebut adalah R-OH untuk alkohol dan R-OR untuk eter.




                   4. Tes Formatif

                  1.  Bagaimana aturan tata nama alkohol menurut IUPAC?
                  2.  Sebutkan dua sifat fisika utama alkohol!
                  3.  Bagaimana cara sintesis eter menurut reaksi Williamson?
                  4.  Apa yang terjadi pada alkohol saat mengalami reaksi oksidasi?
                  5.  Jelaskan perbedaan reaksi eliminasi dan substitusi pada alkohol!
                  6.  Apa reaksi khas yang terjadi pada eter?
                  7.  Mengapa eter dianggap sebagai pelarut yang baik?


                   Kunci Jawaban


                  Tes Formatif 1

                  1.  Alkohol  dinamai  berdasarkan  rantai  karbon  terpanjang  yang  mengandung  gugus  -OH,  dengan

                      akhiran -ol, dan posisi gugus -OH diberi nomor serendah mungkin.

                  2.  Alkohol memiliki titik didih tinggi (karena ikatan hidrogen) dan larut dalam air terutama untuk
                      alkohol rantai pendek.


                  3.  Reaksi  antara  alkoksida  (R-O⁻)  dengan  alkil  halida  (R'-X)  menghasilkan  eter  (R-O-R')  melalui
                      mekanisme substitusi nukleofilik SN2.

                  4.  Alkohol primer → aldehida → asam karboksilat


                      Alkohol sekunder → keton

                      Alkohol tersier tidak mudah teroksidasi.

                  5.  Alkohol menghasilkan alkena dengan hilangnya air (reaksi dehidrasi).


                      Substitusi: Gugus -OH digantikan oleh gugus lain, misalnya oleh halogen.

                  6.  Eter relatif inert, namun bisa mengalami substitusi oleh asam kuat seperti HI atau HBr menghasilkan
                      alkohol dan alkil halida.

                  7.  Karena eter bersifat netral, tidak reaktif terhadap banyak zat, dan mampu melarutkan senyawa polar


                                                              59
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71