Page 88 - KOTA DEKAT LAUT BY LIL_S
P. 88
“Hah, emang bener ya Lail ? Kurang tahu juga.” Balasnya
seolah ia juga merasa terkejut, mendengar penjelasan dariku.
Aku pun tersentak. Ingin memperjelas hal itu. bahwa, barang
yang kita kenakan. Memiliki bentuk yang sama. Aku memotret, jam
tangan yang masih aku kenakan itu. kemudian, aku mengirimkannya
padanya. Esok terkekeh.
“Oh iya ya, sama persis.” Ketiknya singkat.
Pertanyaan-pertanyaan berikutnya, menjadi rasa keherananan
bagiku untuknya. Perihal hobinya.
“Kamu masih suka baca buku nggak Esok ?” tanyaku
berikutnya.
“Masih, Lail...,”
“Sama, aku juga masih baca beberapa buku akhir-akhir ini,”
Pembicaraan seputar hobi yang hampir kita miliki itu. mengalir
begitu saja. Aku menceritakan tentang bacaan sebuah novel, yang
baru saja aku selesaikan. Aku kembali mengetikkan sebuah kalimat
tanya padanya.
“Apakah Esok sudah membaca novel, yang barusan aku baca
?”
“Sudah, Lail...,”
Beberapa koleksi novel yang kita simpan di sebuah rak buku.
Yang berjejer rapi di rak-rak itu. Hampir semuanya, kami punya.
Termasuk, karya salah satu dari penulis besar Indonesia, Tere Liye.
82