Page 90 - KOTA DEKAT LAUT BY LIL_S
P. 90
Esok, seperti tidak pernah berubah. Esok yang aku kenal remaja,
hingga Esok yang telah menyandang status sebagai ayah. Ia masih
tetap sama. Seperti pusaran hatinya, pilihannya, tidak pernah berubah
kepadaku. Ia masih tetap saja, mengedit sebuah lagu yang memiliki
makna dalam kepadaku.
Sehingga, terbersit di dalam hatiku. Ingin rasanya
menghentikan waktu sejenak. Kemudian, berlari mengunjungi masa
lalu, saat usia kami masih remaja. Aku tersenyum lebar,
membayangkan hal itu.
Di dalam hidup. Pasti akan ada masa dimana kita menemukan
rasa bahagia, hanya dengan mengetahui kabar tentangnya. Pun, masa
dimana kita harus mengalami sebuah perpisahan darinya.
Di hari yang tidak terduga itu. Aku mengalami masa itu. Iya,
berpisah darinya. Kepergiannya yang mendadak itu. Membuat,
hatiku begitu terpukul. Rasanya seperti dihantam benda yang sangat
tumpul. Sakit. Di sisi lain mengagetkan.
Aku seperti dibawa kembali, mengarungi masa itu. Di mana
aku, aku kehilangannya. Saat ia memutuskan untuk meninggalkan
kota itu. hal-hal yang kerap kali disampaikan oleh Esok, seperti
menanyakan kabar, memberitahu untuk tidak lupa makan, bertanya
sedang apa sekarang, kalau tidur jangan larut, dan segala macam
bentuk perhatiannya masih banyak lagi. Itulah, yang membuatku
merasakan kehilangan lagi atas sosoknya yang begitu pengertian itu.
Aku menjadi tidak bisa mengontrol diriku lagi. Kesedihan yang
sangat memikul hati, hadir. Memenuhi seluruh pikirku. Kedua
84