Page 95 - KOTA DEKAT LAUT BY LIL_S
P. 95
Memang sudah fitrah manusia, memiliki sifat pelupa. Waktu
itu, saat aku masih berkomunikasi dengan Esok. Aku sempatkan,
untuk membelikannya beberapa hadiah. Yang dimaksudkan, sebagai
tanda rasa terima kasihku padanya. Sebagai tanda, bahwa hadirnya,
sangat berarti untukku. Ia adalah support system terbaik di dalam
hidupku. Pun, ditambah aku hanya ingin memberitahunya, bahwa
aku sangat bahagia bisa bertemu, berjumpa, bahkan berkenalan cukup
dalam dengannya. Segala bentuk dukungan darinya, aku
mengingatnya betul. Sehingga, effort baik yang ia pernah berikan
kepadaku, aku masih mengenangnya.
Hadiah itu, tidak ada niat apa pun untuknya. Hanya, sebagai
bentuk penegasan. Bahwa adanya Esok di dalam hidupku, cukup
berarti. Serta, menandakan bahwa aku selalu ada untuk tetap
mendoakan kebaikannya. Kapan pun itu.
Sayangnya, komunikasi itu terhenti. Saat ada hal penting, yang
ingin aku sampaikan padanya. Pun, hadiah yang akan aku kirimkan
untuknya menjadi tertunda. Hingga, sampai saat ini. Aku masih
menyimpan hadiah itu dengan baik. Aku letakkan di dalam almari.
Agar, tak berdebu. Agar, tak dirusak oleh anak-anakku yang masih
belum paham, bahwa benda itu begitu berharga.
Aku selalu membayangkan. Apakah, suatu saat nanti. Akan ada
takdir yang bisa membuatku dekat lagi dengan Esok. Sehingga, aku
bisa memberikan hadiah itu, padanya secara langsung. Pikiranku
sedikit kisruh. Rasanya, aku sendiri pun tak tahu. Kapan hal indah itu
akan terjadi. Aku hanya bisa berdoa saja kali ini.
89