Page 4 - Sinar Tani Edisi 4023
P. 4
4 Edisi 24 - 30 Januari 2024 | No. 4023 Tahun LIV
Problem Sawit minyak sawit umumnya banyak
Menurutnya,
perdagangan
menghadapi berbagai hambatan
di Eropa. Dimulai dari munculnya
Renewable Energy Directive 1 (RED-
masih Rumit 1), kemudian disusul dengan RED-
II dengan aturan pelaksanaannya
atau
Regulation
Delegated
(semacam Peraturan Pemerintah
di Indonesia). “Peraturan Uni Eropa
yang diperkenalkan pada Juni 2023
untuk mencegah impor komoditas
yang terkait deforestasi dengan
tujuan membatasi hilangnya hutan,
elombang isu yang Tantangan lainnya, perubahan degradasi lahan dan hilangnya
menerpa industri iklim dengan kondisi cuaca keanekaragaman hayati,” katanya.
Tak perlu sawit tak pernah surut. yang makin ekstrim, sehingga
diragukan lagi, Berbagai kampanye menyebabkan ketidakpastian Strategi Perkuat Industri Sawit
Eksekutif
Gabungan
Direktur
negatif, terutama dari
produksi pertanian dan terjadinya
sawit menjadi Gnegara-negara Uni kebakaran lahan, serta maraknya Industri Minyak Nabati Indonesia
komoditas Eropa dan AS dilontarkan untuk serangan hama penyakit tanaman. (GIMNI), Sahat M. Sinaga
andalan bagi menyurutkan pertumbuhan sawit Di sisi lain, terjadi kegagalan mitigasi. memberikan beberapa saran untuk
masa depan sawit Indonesia. Dengan
pupuk,
harga
Kenaikkan
di dalam negeri. Meski di tengah
Indonesia untuk hantaman berbagai gejolak, industri kelangkaan tenaga kerja, rendahnya istilah reposisi akseptabiliti minyak
mendulang devisa sawit menunjukkan ketahanan dan produktivitas, biaya produksi naik sawit dari “loyang” menjadi “emas”,
Sahat mengatakan, strateginya yaitu
tumbuh positif.
melampaui laju peningkatan harga
negara. Namun Data menunjukkan nilai ekspor CPO juga menjadi tantangan yang memperkuat yang lemah, tanpa
tantangan dalam produk sawit pada tahun 2021 tak mudah. Sementara hilirisasi melemahkan yang kuat.
Saran lainnya, optimalkan potensi
mencapai 36,3 juta dollar AS, tahun
sawit juga relatif masih dangkal dan
industri sawit 2022 naik menjadi 39,0 juta dollar cenderung statis, perkebunan sawit perkebunan sawit rakyat. “Putihkan
sangat besar, AS, kemudian tahun 2023 angka yang menghasilkan multiproduk segera istilah keterlanjuran, dan
sawit
yang
petani
lahan-lahan
yakni minyak, biomassa, dan jasa
sementara sebanyak 31,4 juta dollar
bukan hanya AS. Dengan produksi sawit pada lingkungan, potensinya belum masuk kategori hutan, namun telah
dari luar negeri, tahun 2021 sebanyak 51,3 juta ton, dimanfaatkan secara optimal. tertanam sebelum 31 Desember
2020 itu baiknya diputihkan saja.
naik menjadi 51,25 juta ton tahun
Pekerjaan rumah lainnya dari
tapi juga di 2022 dan naik lagi menjadi 55,24 juta pemerintah menurut Tungkot, Kemudian difokuskan pemberian
dalam negeri. ton tahun 2023. Sedangkan volume legalitas perkebunan sawit rakyat sertifikat, agar mereka bisa
bersertifikasi Sustainable – baik ISPO
Ini menjadi ekspornya pada tahun 2021 sebanyak sebagai bagian dari paket program dan atau RSPO,” tegas Sahat.
PSR, sarpras dan hilirisasi, serta
34,589 juta ton. Pada tahun 2022
pekerjaan rumah sebanyak 34,004 juta ton dan tahun sertifikasi sustainability, bukan Sahat juga berharap agar
pemerintah. 2023 mencapai 34,699 juta ton. menjadi prasyarat program pemerintah melindungi industri
perkebunan sawit agar bebas dari
“Artinya dalam situasi yang tidak
pemerintah. Karena itu, perlu upaya
menentu sawit Indonesia masih bisa mempercepat persoalan legalitas gangguan pihak luar. “Pemkab atau
survive, bahkan juga bertumbuh di lahan sawit rakyat. ”Pengelolaan Pemkot setempat harus melindungi
tengah resesi ekonomi dunia yang industri sawit masih tersekat-sekat Industri ini dari gangguan pihak
sedang berlangsung,” kata Direktur dan berjalan sendiri-sendiri,” sesalnya. luar dan memberikan teguran atau
Eksekutif Palm Oil Agribusiness Direktur Responsible Palm larangan bagi mereka yang tanpa
Strategic Institute (PASPI), Tungkot Oil Initiative (RPOI), Rosediana ijin, termasuk NGO memasuki dan
Sipayung saat Diskusi Sawit yang Suharto secara khusus memberikan mengganggu jalannya operasi
diselenggarakan Rumah Sawit catatan, kinerja industri komoditas industri ini,” tuturnya.
Indonesia, beberapa waktu lalu. sawit Indonesia pada 2024 masih Bagi Sahat perlu ada political
Meski pertumbuhan sawit masih menghadapi sejumlah tantangan. will dari pemerintah. Kebersamaan
positif, namun Tungkot mencatat Kondisi ini terkait perlambatan eksekutif dan legislatif dengan
ada 12 tantangan industri sawit ke ekonomi global dan China yang bisa pengusaha bisnis sawit, termasuk
depan. Diantaranya, ketidakpastian mengancam permintaan ekspor pekebun rakyat agar industri sawit
ekonomi global, geopolitik global dan harga hingga penjegalan nasional itu dapat meningkat di pasar
(perang Rusia-Ukraina dan Konflik di produk CPO RI di Eropa lewat global. “Para eksekutif dan legislatif
Asia Tengah), kebijakan atau regulasi Undang-undang Anti-deforestasi perlu meninggalkan stigma lama
dari negara Uni Eropa (EUDR) dan atau European Union Deforestation bahwa pengusaha sawit itu selalu
berbagai proteksi baru. Regulation (EUDR). dinilai eksklusif. Pro sawit itu bukanlah
untuk membela konglomerat, tapi
mendukung industry sawit secara
keseluruhan, termasuk petani sawit
agar sawit Indonesia bisa berjaya di
pasar global,” harapnya.
Melihat potensi pertumbuhan
ekonomi Indonesia pada tahun 2024
yang diperkirakan mencapai lebih
dari 5 persen, Peneliti Senior INDEF,
Aviliani menilai menjadi sebagai
peluang bagi industri minyak
sawit. Potensi pasar dalam negeri
yang besar dapat dimanfaatkan
industri ini. Meskipun demikian,
ia mengingatkan perbaikan pada
sektor hulu industri sawit perlu
dilakukan agar produktivitas dapat
meningkat.
“Pertumbuhan ekonomi
yang positif dapat menjadi
potensi pasar dalam negeri yang
menguntungkan bagi industri ini.
Namun, untuk memaksimalkan
peluang ini, perbaikan pada sektor
hulu industri sawit menjadi kunci.
Peningkatan produktivitas di hulu
akan mendukung daya saing dan
keberlanjutan industri ini,” jelas
Aviliani. Tim Sinta