Page 6 - Sinar Tani Edisi 4023
P. 6

6                       Edisi 24 - 30 Januari 2024  |  No. 4023  Tahun LIV



          Regulasi Berlapis                                                        dan kedelai, serta berbagai produk   (termasuk subsidi), tapi juga nikel,
                                                                                                                        kakao, kopu, timber, steel, biofuel
                                                                                   lainnya,” tuturnya.
                                                                                                                        dan lain sebagainya. Selain itu, terkait
                                                                                                                 latar
                                                                                                   Rosediana,
                                                                                      Menurut
          Uni Eropa                                                                adalah karena adanya kebijakan  EU   pembatasan ekspor, anti dumping,
                                                                                                                        ketentuan technical barrier, regulasi
                                                                                   belakang undang-undang tersebut
                                                                                   Green  Deal  2050.  Dalam  kebijakan
                                                                                                                        subsidi dan lain-lain.
                                                                                   EU Green Deal 2050 ini,  European
                                                                                                                           “Penyelesaian dispute tersebut
                                                                                                                                                 negosiasi
                                                                                                                                    melakukan
                                                                                                                        haruslah
                                                                                                  telah
                                                                                   Commission
                                                                                                         mengadopsi
                                                                                   beberapa usulan untuk mengurangi
                                                                                                                        fasilitasnya.
                                                                                   efek rumah kaca terhadap Climate     di forum WTO yang disediakan
                                                                                                                                      Hanya
                                                                                                                                              disayangkan
                                                                                   Change,    energi,  transpor  dan    Dispute Settlement Body tidak aktif.
          Ekspor minyak sawit berperan penting dalam                               kebijakan  perpajakan  yang cocok     Negara harus memilih jalur arbitrase
          perekonomian Indonesia. Bahkan komoditas                                 untuk mengurangi emisi  (reducing    sesuai  Artikel  25 atau  jalur  MPIA.
                                                                                         greenhouse
                                                                                                      gas
                                                                                                            emission)
                                                                                                                        Selain itu, Sepertinya Indonesia masih
                                                                                   net
          tersebut telah menjadi sumber devisa utama.                              sebesar 55% pada tahun 2030.         ada kasus anti dumping dengan AS,”
                                                                                      EU  Green  Deal  ini  merupakan
          Namun tantangan dalam perdagangan produk                                 satu   paket   inisiatip  kebijakan  tutur Rosediana. Echa/Yul
          minyak sawit di pasar global masih sangat besar.                         untuk    mengarahkan      UE
                                                                                   menuju transisi hijau,
                                                                                   dengan        tujuan
                      irektur   Responsible   II dengan aturan pelaksanaannya      akhir    mencapai
                      Palm    Oil  Initiative  atau    Delegated      Regulation   netralitas  iklim
                      (RPOI),     Rosediana   (semacam Peraturan Pemerintah        pada       tahun
                      Suharto mengatakan,     di Indonesia). “Peraturan Uni Eropa   2050.  Hal  ini
                      pada tahun 2021 nilai   yang diperkenalkan pada Juni 2023    m en duk un g
       Dekspor minyak sawit                   untuk mencegah impor komoditas       tr ansf or masi
          telah mencapai 32,8 juta dollar AS   yang terkait deforestasi dengan     UE      menjadi
          dengan volume 34,2 juta ton. Uni    tujuan membatasi hilangnya hutan,    mas y ar ak at
          Eropa telah menjadi pasar  tradisional   degradasi  lahan  dan  hilangnya  yang  adil  dan
          dan  strategis  dalam  perdagangan   keanekaragaman hayati,” katanya.    sejahtera dengan
          ekspor sawit Indonesia.                Dalam     peraturan    tersebut,  ekonomi      modern
            Namun, kinerja industri komoditas   Rosediana           mengatakan,    dan kompetitif.
          sawit Indonesia pada 2024 masih     mewajibkan     perusahaan     yang      Penghambat perdagangan
          menghadapi sejumlah tantangan.      memperdagangkan       sapi,  kakao,  ekspor  minyak  sawit  ke EU  ungkap
          Kondisi  ini  terkait  perlambatan  kopi, kelapa sawit, karet, kedelai, dan   Rosediana, juga dipicu banyaknya
          ekonomi global dan China yang bisa   kayu serta produk turunannya dari   kasus antara Indonesia dengan EU,
          mengancam     permintaan   ekspor   komoditas tersebut untuk melakukan   tidak saja yang terkait kelapa sawit
          dan   harga   hingga   penjegalan   uji tuntas pada rantai nilai/value
          produk  CPO  RI  di  Eropa  lewat   chain. Selain itu, memastikan barang
          Undang-undang  Anti-deforestasi     tersebut  bukan merupakan  produk
          atau  European  Union  Deforestation   baru (terhitung dari Desember 2020)
          Regulation (EUDR).                  hasil dari deforestasi dan degradasi
            Menurutnya,        perdagangan    hutan.
          minyak  sawit  umumnya  banyak         “Adanya    undang-undang     itu
          menghadapi berbagai hambatan        membuat seluruh komoditas andalan
          di Eropa. Dimulai dari munculnya    Indonesia akan dilarang masuk ke
          Renewable Energy Directive 1 (RED-  negara anggota UE jika tidak lolos
          1),  kemudian   disusul dengan RED-  uji deforestasi. Kecuali daging sapi
          Setumpuk Pekerjaan Rumah


          untuk Sawit









                                                           irektur      Eksekutif     Tantangan ke lima menurut
              Dalam tantangan                              Palm Oil Agribusiness   Tungkot ialah  kenaikan harga
                                                                                   pupuk
                                                           Strategic
                                                                                              dan
                                                                        Institute
                                                                                                       kelangkaan
                  menakutkan                               (PASPI),     Tungkot    tenaga  kerja.  Lalu  rendahnya
                   memasuki                                Sipayung mengatakan,    produktivitas  juga   menjadi
                                                                                                 masalah
                                                                                                           yang
                 2024, industri             Dada                       beberapa    salah   satu  industri  sawit
                                              tantangan industri sawit kedepan.
                                                                                   dihadapi
                sawit Indonesia               Pertama, ketidakpastian ekonomi      kedepan. “Yang berikutnya
                 menunjukkan                  global atau tidak baik-baik saja.    adalah lanju pertumbuhan
                                                                                   biaya produksi di sawit jauh
                                              Bahkan dari proyeksi yang ada
                 ketahanannya,                masih   menunjukkan     penurunan    lebih cepat dibandingkan laju
                  bahkan bisa                 pertumbuhan  ekonomi.   “Artinya     pertumbuhan harga.  Juga
                                              pertumbuhan dimasa mendatang
                                                                                   tantangan hilirisasi yang masih
             bertumbuh. Artinya               yang kita harapkan dari industri     dangkal juga cenderung statis,”
              dalam situasi yang              sawit tidak bisa terlalu optimis     tuturnya.  ketinggalan,  tantangan
                                              karena kecenderungan menurun,”
                                                                                      Tidak
            tidak menentu, sawit              katanya.                             lain ialah masa depan industri sawit   kepada pengelolaan industri sawit
                                                 Tantangan
                                                                          adalah
                                                                kedua
               Indoneisa masih                geopolitik global yaitu perang antara   yang berfokus pada industri minyak   yang integratif dari hulu ke hilir
                                                                                                                        berhubungan satu sama lain. “Ini
                                                                                   nabati melainkan juga sudah mulai
             bisa survive, bahkan             Rusia dengan Ukraina dan  Middle     kepada biofuel dan lain sebagainya.   tidak bisa dikelola satu lembaga
               juga bertumbuh                 East  Conflict yang saat ini masih   Belum lagi, menurut Tungkot ada      Kementerian     seperti  sekarang.
                                                                                                                        Harus ada lebaga khusus yang
                                              berkembang. Ketiga,  EUDR dan
                                                                                   tantangan soal legalitas sawit rakyat
                di tengah resesi              New    Proteksionsime.  Sedangkan    yang harus segera diselesaikan,      bernama Badan Sawit Nasional yang
            ekonomi dunia yang                tantangan    keempat,   perubahan    hingga    tantangan    pengelolaan   berada langsung dibawah Presiden.
                                                                                                                        BPDPKS yang sekarang kita dorong
            sedang berlangsung.               iklim dan kegagalan mitigasi yang    industri sawit yang tersekat-sekat   naik kelas supaya menjadi badan
                                                                                   dan berjalan sendiri-sendiri.
                                              menjadi salah satu resiko sehingga
                                              tidak ada pilihan lain, kecuali adaptasi   Karena itu Tungkot mengatakan,   yang mengelola sawit nasional,”
                                              dan mitigasi.                        sudah      saatnya      melangkah    ungkapnya.  Herman/Yul
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11