Page 11 - Sinar Tani Edisi 4023
P. 11

A gri           w a c ana                                         Edisi 24 - 30 Januari 2024  |  No. 4023 Tahun LIV                     11










                                                                                                              Sawit, Kita                           Oleh:
                                                                                                                                                 Memed
                                                                                                              Jangan Lengah                    Gunawan


                                                                                                                ndustri   minyak    sawit  sampai    saat
                                                                                                                ini  mempunyai     peran   tinggi  dalam
                                                                                                                perekonomian Indonesia. Indonesia menjadi
                                                                                                                pemasok    terbesar  CPO    dan  terbesar
                                                                                                                ketiga minyak nabati di dunia. Kontribusi
                                                                                                           ICPO Indonesia dalam total ekspor minyak
                                                                                                             nabati global diperkirakan mencapai 60%.
                                                                                                             Tidak ada sumber minyak nabati yang mampu
                                                                                                             mengalahkan efisiensi sawit.
                                                                                                                Para pakar tetap optimis sawit tetap bersinar,
                                                                                                             mempunyai daya tahan pada masa depan.
                                                                                                             Selain kebutuhannya meningkat untuk pangan
                                                                                                             dan turunan yang lain, juga menjadi sumber
                                                                                                             bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
                                                                                                             Sampai saat ini, baik produksi, permintaan global
                                                                                                             maupun penggunakan dalam negeri masih
                                                                                                             terus menunjukkan peningkatan. Artinya dalam
                                CAPRES dan                                                                   sawit Indonesia masih bisa bertahan walaupun
                                                                                                             situasi  ekonomi  dunia  yang  tidak  menentu
                                                                                                             mendapat tekanan dalam perdagangan global.
                                                                                                                Lalu apa yang kita kuatirkan tentang sawit di
             Pembangunan Petani                                                                              masa depan?
                                                                                                                Dalam perdagangan global peluang ekonomi
                                                                                                             sawit tak terbantahkan. Tetapi bagaimana
                                                                                                             dengan kesejahteraan petani sawit rakyat?
                                                                                                             Tidak dipungkiri,  sawit yang mulai di tanam
                                            Oleh : Entang Sastraatmadja                                      di Indonesia sejak 112 tahun yang lalu menjadi
                                                                                                             tulang punggung bagi perekonomian tanah air.
                                                                                                             Tetapi masa depan kesejahteraan pekebun sawit
                    idak  akan  ada  yang  menentang          Pengalaman selama ini membuktikan, harapan     rakyat masih menjadi Pekerjaan Rumah besar.
                    pendapat dari ke tiga Calon Presiden   untuk membuat petani makmur dan petani               Tanamannya      sudah    berumur      tua,
                    yang ikur "bertarung" dalam Pemilihan   sejahtera, sepertinya  lebih mengedepan sebagai   produktivitasnya  rendah  dan  biaya  peremajaan
                    Umum Presiden/Wakil Presiden 14        cita-cita ketimbang realita. Istilah petani makmur   dan pemeliharaan tanaman tinggi. Produktivitas
                    Pebruari 2024, salah satunya pasti     lebih enak dijadikan bahan pidato para pejabat    kebun rakyat hanya 3,4 ton per hektare jauh dari
          Takan            ada  yang   terpilih  menjadi   daripada harus dibuktikan dalam kehidupan         yang dicapai perusahaan besar besar dan BUMN
                                                                                                             sebesar 4,2-5,0 ton per hektare. Lalu peremajaan
          Presiden NKRI 2024-2029. Mau satu putaran atau   sehari-hari.  Namun  sesuai  dengan  komitmen     kebun sawit rakyat (PSR)? Upaya ini masih
          dua putaran, salah satu diantara Anis Baswedan,   yang dimilikinya, mereka akan mewujudkan         menghadapi hambatan besar terkait masalah
          Prabowo  Subianto  dan Ganjar  Pranowo  itulah   pemikirannya ke dalam kebijakan, strategi,        administrasi dan legalitas lahan sehingga
          yang akan diberi kehormatan dan tanggungjawab    program dan kegiatan yang akan ditempuhnya.       berjalan lambat.
          untuk menakhkodai bangsa dan negara selama 5        Catatan pentingnya,  mana mungkin kita akan       Kesiapan memperoleh sertifikat ISPO bagi
          tahun mendatang.                                 mampu memakmurkan dan mensejahterakan             kebun sawit rakyat adalah momok tersendiri.
            Jujur harus kita akui, ke tiga Capres ini      petani, jika sekarang ini muncul fenomena         Masalahnya tidak berbeda dengan PSR. Dana
          memiliki sikap dan semangat yang sama dalam      diperdesaan yang menginformasikan keengganan      bantuan besar yang tersedia melalui BPDPKS
          menerawang  nasib petani  di negeri ini.  Anis   kaum muda perdesaan menjadi petani padi           (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa
          Baswedan    berpandangan    dan   menggagas      semakin meningkat.                                Sawit) ternyata tidak bisa segera disalurkan
          langkah nyata untuk mensejahterakan. Diawali        Sebagai warga bangsa, petani memiliki  hak     karena persyaratan yang tidak mudah dipenuhi.
          dengan     kekurang-sepakatannya      dengan     untuk hidup sejahtera. Kewajiban negaralah untuk     Hilirisasi menjadi kunci. Pengembangan
          pengembangan Food Estate, Anis lebih memilih     secepatnya mensejahterakan kehidupannya. Itu      biodiesel telah mengakibatkan penghematan
          untuk mengembangkan "contract farming" dalam     sebabnya, siapa pun dari ke tiga Capres yang akan   devisa  yang  sangat   besar.  Ini  makin
          menata pembangunan petani ke depan. Pola         dipilih rakyat, sebaiknya mereka jangan melupakan   mengukuhkan betapa pentingnya hilirisasi
          "contract farming" lebih memungkinkan meraih     komitmen yang pernah diikralkannya itu. Tinggal   industri sawit bagi ekonomi Indonesia.
                                                                                                                Yang paling besar akan dihadapi pada masa
          keberhasilan ketimbang kegagalannya.             sekarang, bagaimana semua komitmen tersebut       mendatang adalah munculnya pesaing baru,
            Berbeda dengan Anis, Prabowo malah akan        dapat diwujudkan dalam kehidupan nyata di         yaitu negara-negara yang sekarang sedang
          terus mengembangkan Food Estate secara lebih     lapangan.                                         mengembangkan sawit dengan sangat serius,
          berkualitas lagi. Prabowo optimis. Food Estate      Kita sendiri, sebenarnya sedang menunggu       misalnya India dan Cina. Dengan lahannya yang
          bakal mampu memakmurkan petani.                  "jaminan" seperti apa yang kini berada di benak   luas, India dan Cina berpotensi menjadi penghasil
            Ganjar   Pranowo    sendiri,  lebih  memilih   ke tiga Capres tersebut dalam mengajak kaum       minyak sawit besar yang menjadi pesaing utama
          melakukan perbaikan dalam penyiapan berbagai     muda untuk mau menggeluti profesi petani padi     kita. Ingatkah  Thailand  yang mengembangkan
          faktor produksi seperti ketersediaan benih, pupuk,   sebagai mata pencaharian hidupnya. Salah satu   karet sehingga menjadi negara penghasil karet
          irigasi dan kehadiran Penyuluh Pertanian dalam   yang dimintakan adalah sampai sejauh mana         terbesat di dunia?
          proses percepatan kesejahteraan petani. Bagi     Pemerintah dapat membuat garansi, jika ada kaum      Cina berpotensi menjadi penghasil  pangan
          Ganjar Pranowo, kemudahan petani mendapatkan     muda yang berprofesi sebagai petani padi, maka    terbesar dunia, apalagi dengan kemampuan
          pupuk bersubsidi menjadi hal yang sangar super   dirinya akan dapat hidup sejahtera dan bahagia.   teknologinya dalam mengubah gurun pasir
          prioritas untuk ditempuh.                        Jaminan ini, sangat dibutuhkan kaum muda, agar    menjadi lahan pertanian produktif. Sawit adalah
            Tidak ada satu pun Capres yang merasa senang   mereka memiliki keyakinan diri, menjadi petani    salah satunya. Kini pemerintah India mulai
          menyaksikan petani hidup menderita dan terjebak   padi tidak akan hidup melarat.                   membuka lahan untuk perkebunan kelapa
          dalam situasi hidup miskin. Ke tiganya sepakat      Akhirnya, tentu kita percaya, para Capres sudah   sawit dengan target 2 juta hektar dalam 4 tahun
          petani harus hidup makmur, sejahtera dan bahagia.   memiliki pemikiran terbaiknya, jika kepada mereka   ke  depan.  Jika  target  tersebut  tercapai,  maka
                                                                                                             India diperkirakan akan bisa memproduksi CPO
            Justru yang penting kita dalami lebih lanjut   dimintakan jaminan supaya kaum muda mau jadi      hingga 4 juta ton per tahun dalam 7 sampai 8
          adalah langkah nyata seperti apa yang sebaiknya   petani padi. Mari kita lihat bersama sekiranya   tahun ke depan.
          digarap agar kesejahteraan, kemakmuran dan       ada  diantara  mereka  yang  telah  terpilih  sebagai   Kita harus berada beberapa langkah di depan.
          kebahagiaan petani ini dapat dirasakan petani    Presiden NKRI 2024-2029.                          Segerakan PSR dan ISPO, serta intensifkan
          dalam tempo yang sesegera mungkin ?                   Penulis, Ketua Harian DPD HKTi Jawa Barat    hilirisasi.
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16