Page 13 - Sinar Tani Edisi 4023
P. 13

Ag r I   P rofi L                                                Edisi 24 - 30 Januari 2024  |  No. 4023 Tahun LIV                    13



          Ahmad Fahrizal, Petani Muda Betawi



          Patahkan Kesan Miring




          sebagai Petani







          Bagi generasi muda, apalagi tinggal di Kota

          Metropolitan seperti DKI Jakarta, bertani bukanlah
          menjadi pilihan menarik sebagai ladang mencari
          penghidupan. Tapi Ahmad Fahrizal mematahkan
          image tersebut. Mengapa?


                     agi masyarakat yang      mengaku, dirinya terdorong untuk
                     hidup di Ibukota Negara,   melestarikan komoditas asli Jakarta.
                     Ahmad Fahrizal biasa     Dengan    berbagai   potensi   dan
                     disapa Bang Ijal atau    peluang pasar yang menjanjikan
                     Rizal  memang     unik.  akhirnya    Fahrizal  memutuskan
       BKetika generasi muda                  membudidayakan  Alpukat  Cipedak
          lainnya sibuk mencari pekerjaan     atau juga dikenal sebagai Alpukat
          untuk bisa duduk bekerja di kantor   Miki.
          ber-AC, dirinya justru lebih memilih   “Awal    mula    saya   tertarik
          menjadi petani.                     menggiatkan pembibitan Alpukat
            Bahkan Rizal sempat menjadi       Cipedak karena memang alpukat
          Tenaga Hari-Lepas-Tenaga Bantu      jenis ini asli Jakarta. Saya asli daerah
          Penyuluh Pertanian (THL-TBPP) DKI   Jakarta, jadi wajib melestarikan
          Jakarta, sehingga berkesempatan     sumber    daya   genetik   Alpukat
          menjadi   tenaga   ASN.   Namun     Cipedak,” katanya.
          kesempatan tersebut  ditinggalkan.     Rizal ini menceritakan awal mula
          Dirinya   memutuskan      menjadi   dirinya merintis usaha budidaya
          seorang pembibit alpukat.           alpukat ini pada tahun 2014. Bersama
            ”Saat itu saya menjadi penyuluh,   10  orang    rekannya   membuat
          saya keluar jadi petani. Sekarang   komunitas penangkar bibit Alpukat
          penyuluhnya adik-adik kelas saya,”   Cipedak,  karena  melihat  peluang
          ujarnya saat Sinta TV berkunjung ke   besar usaha pembibitan alpukat jenis
          lokasi pembibitan alpukat di Jalan     ini. Ia kemudian mengajak warga
          Bambu Apel, Ciganjur, Jagakarsa,    sekitar rumahnya menanam Alpukat
          Jakarta Selatan.                    Cipedak, meski hanya di halaman
            Diakui memang banyak yang         rumah.
          bertanya di Jakarta ada pertanian.     Bagi Rizal sempitnya lahan di DKI
          Bahkan perhatian terhadap pertanian   Jakarta tidak menghalangi untuk
          di Ibukota Negara dirasakan masih   menjadi petani sukses. Dengan           Kedua, sarana produksi yang       Pertama, penjualan segmen harian
          kurang. Karena itu, eksistensi Rizal   memanfaatkan  halaman    rumah,   terbatas, seperti pupuk. Karena itu,   yang  membeli  satu  atau  dua  untuk
          sebagai generasi muda yang terjun   potensi lahan sempit bisa menjadi    untuk memenuhi  kebutuhan  pupuk     halaman rumah. Segmen kedua,
          menggeluti dunia pertanian menjadi   tempat usaha yang memberikan        dirinya   mengandalkan    pasokan    penghobi atau komunitas. Segmen
          jawaban bahwa di Jakarta ada        prospek besar.                       dari luar DKI Jakarta seperti Bogor,   ketiga, pemerintah yang biasanya
          pertanian dan petaninya.               ”Alpukat Cipedak paling mudah     Tangerang dan Bekasi. Kendala        memiliki permintaan benih yang
            ”Saya  melihat  ada  kekosongan   beradaptasi di Jakarta, bahkan       ketiga,  Sumber    Daya   Manusia    sudah tersertifikasi. “Saat ini saya
          atau peluang menjadi petani di      di daerah lain ternyata alpukat      yang terbatas. “Selama ini banyak    pemerintah melalui Dinas KPKP
          Jakarta yang harus diisi. Masa di   jenis ini bisa berproduksi baik.     masyarakat,   khususnya   generasi   Jakarta dalam pemberian label dan
          Jakarta tidak ada pertanian. Buat   Cuma rasanya mungkin berbeda         milenial    beranggapan     bahwa    sertifikasi,” katanya.
          apa ada Dinas Pertanian, buat apa   tergantung tanah dan ketinggian      pertanian itu tidak stylish dan peng-   Kiat lain Rizal dalam pemasaran
          ada Sekolah Pertanian. Ini tanggung   permukaan,” katanya.               hasilannya kecil,” ujarnya.          dengan    memanfaatkan     jejaring
          jawab kita,” kata Rizal. Bahkan ia     Sejak tahun 2014 hingga kini         Namun keterbatasan tersebut       dan media sosial seperti Youtube
          menilai, bertani saat ini tidak harus   diperkirakan  sebanyak  70.000   tak menghalangi Rizal untuk  terus   INSINYURTANI      TV,    Instagram
          turun ke sawah, kotor dan becek.    bibit   Alpukat   Cipedak   sudah    menjadi seorang petani. Dengan       peralpuketan duniawai lalu facebook
          Pertanian itu  potensinya  sangat   tersebar   di  seluruh   Indonesia.  ketekunannya, ia bisa menyiasati     Achmad Fachrizal dan Tiktok @
          besar dan bisa menjadi tempat       “Banyak permintaan, bukan hanya      kendala tersebut. Misalnya, untuk    saungraden.
          mencari penghasilan.                dari komunitas alpukat, tapi juga    memproduksi bibit alpukat dirinya       Dengan kesuksesannya menjadi
            Tinggal di kawasan Jagakarsa      pemerintah daerah. Tadi pagi, saya   menggandeng      pembibit   lainnya  seorang petani muda, Rizal kini
          yang   terbilang  masih   banyak    baru mengirim ke Garut,” katanya     yang  tergabung dalam Kelompok       dinobatkan  sebagai  salah  satu  Duta
          tanaman   khas   wilayah  Jakarta                                        Tani Sejahtera Makmur.               Petani  Muda  dari  DKI  Jakarta.  Nah,
          memang     memungkinkan      Rizal     Kendala Pertanian di ibukota         Rizal juga menjalin kemitraan     untuk generasi muda yang ingin
          mengisi peluang dan menekuni           Dalam     perjalanan    menjadi   dengan  Lembaga  Pendidikan  dan     menekuni dunia pertanian, Rizal
          dunia pertanian. Apalagi ia juga    seorang petani di Ibukota Negara,    Pesantren   yang   memiliki  lahan   menegaskan, tidak perlu khawatir,
          lulusan Sekolah Menengah Kejuruan   Rizal yang juga sebagai Ketua Forum   untuk  penyediaan  bibit, perawatan   karena menjadi petani juga bisa
          Pembangunan Pertanian (SMKPP)       Komunikasi P4S tak menyangkal        dan pembelian hasil panen. Saat ini   berpenghasilan tinggi. ”Dari bertani
          atau  kini  menjadi SMK Negeri  63   dalam   bertani  pasti  menemui     mampu memproduksi 1.000-3.000        alpukat, sekarang saya bisa membeli
          yang berada di Jagakarsa.           kendala.   Pertama,   keterbatasan   bibit alpukat.                       tanah di Rumpin, Bogor. Kalau disini
                                              lahan. Berbeda dengan daerah lain       Dalam      memasarkan      bibit  (Ciganjur) untuk pembibitan, disana
            Lestarikan Tanaman Asli Jakarta   yang lahannya luas, di Jakarta hanya   alpukat, Rizal mengatakan, dirinya   untuk produksi buah alpukatnya,”
            Sebagai  putra  asli  Betawi,  Rizal   bisa memanfaatkan halaman rumah.  membagi    beberapa     segmen.    katanya. Mas awan/Yul
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18