Page 114 - Gagasan Inovasi Pendidikan Volume 1
P. 114

Inspiring Lecturer Paragon

                   Coba  kita  bayangkan,  ini  hanya  tentang  tugas  namun

            mahasiswa begitu takut untuk sekedar bertanya pada dosennya. Dosen

            lagi-lagi  menjadi  sosok  yang  ditakuti.  Untuk  dapat  dekat  dan
            terjangkau dengan mahasiswa, konsep egaliter dan respect saya coba

            terapkan di dalam kelas.
                   Rules  nya  sederhana,  mahasiswa  dilarang  keras  memanggil

            saya dengan sebutan “ibu”. Sebaliknya, mahasiswa wajib memanggil

            saya dengan sebutan “kak” atau “mba”. Biasanya, mahasiswa kelas
            pagi  akan  memanggil  dengan  sebutan  kakak  dan  mahasiswa  kelas

            malam  ataupun  mahasiswa  magister  (S2)  akan  memanggil  dengan
            sebutan  mba.  Contohnya  persis  seperti  komunikasi  WA  yang  saya

            sampaikan sebelumnya, mahasiswa tersebut memanggil saya dengan

            sebutan “kak” Pita.
                   Menariknya lagi, peraturan ini berlaku tidak hanya di dalam

            kelas,  namun  juga  dimanapun  saat  kita  berinteraksi,  entah  di  WA,
            email, saat bertemu, hingga di social media. Jika ada mahasiswa yang

            memanggil dengan sebutan ibu, meskipun secara tidak sengaja, maka
            ada hukuman yang didapat.

                   Eits  hukumannya  ringan  dan  tetap  fun  kok.  Bahkan,

            mahasiswa sendiri yang memilih apa hukumannya. Jadi, setiap kelas
            bisa memiliki hukuman yang berbeda, bergantung pada kesepakatan

            di  kelas  tersebut.  Contoh  hukuman  yang  dipilih  mahasiswa  adalah
            membawa  permen  untuk  satu  kelas,  supaya  bisa  dibagikan  dan

            mengurangi kantuk saat proses belajar, hingga hukuman membayar

            Rp 500 untuk setiap kali penyebutan “ibu” dimana uang yang





            102
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119