Page 53 - E-MODUL-08-10-24
P. 53
E-Module
7. Prosedur Penyusunan Instrumen HOTS
Penulisan soal dituntut untuk dapat menentukan perilaku yang hendak diukur dan
merumuskan materi yang akan dijadikan dasar pertanyaan (stimulus) dalam konteks tertentu
sesuai dengan perilaku yang diharapkan. Selain itu, uraian materi yang akan ditanyakan
menuntut penalaran tinggi tidak selalu tersedira didalam buku pelajaran. Oleh karena itu,
dalam penulisan soal HOTS, dibutuhkan penguasan materi ajar. Langkah-langkah dalam
menyusun soal-soal HOTS sebagai berikut:
Defenisi Soal HOTS
Penulisan soal HOTS dituntut untuk dapat menentukan perilaku yang hendak diukur
dan merumuskan materi yang dijadikan sebagai dasar pertanyaan (stimulus) dalam konteks
tertentu sesuai dengan perilaku yang diharapkan. Selain itu, uraian materi yang ditanyakan
menunut untuk pelanaran tinggi yang tidak selalu tersedia didalam buku pelajaran. Oleh
karena itu, penulisan soal HOTS, dibutuhkan penguasaan materi ajar, keterampilan dalam
menulis soal dan kreativitas guru dalam memilih stimulus soal yang disesuaikan dengan
kondisi didaerah sekitar satuan pendidikan. Fungsi soal HOTS disusun sedemikian rupa
bertujuan untuk mengukur kemampuan mentransfer satu konsep ke konsep yang lainnya,
memproses dan menerapkan informasi, serta meningkat kan hasil belajar peserta didik
karena dapat melatih peserta didik dalam berpikir kreatif dan kritis (Fanani, 2018).
Langkah-langkah menyusun soal HOTS, sebagai berikut:
1) Menganalisis Kompetensi Dasar yang Dapat Dibuat Soal-Soal HOTS.
Langkah awal dengan menentukan Tujuan Pembelajaran (TP) yang akan dibuatkan
soal-soal HOTS. Tidak semua TP daapat dibuatkan model-model soal HOTS. Guru-
guru bisa membuat secara mandiri melalui forum MGMP dapat melakukan analisis
terhadap TP yang akan dibuatkan soal-soal HOTS.
2) Menyusun Kisi-Kisi Soal
Kisi-kisi soal bertujuan untuk membantu guru dalam menulis butir soal HOTS. Secara
umum, kisi-kisi tersebut diperlukan untuk memandu guru dalam memilih TP, memilih
materi pokok yang berkaitan dengan TP yang akan diuji, merumuskan indikator
asesmen dan menentukan level kognitif. Menyusun kisi-kisi dengan menentukan TP,
memilih materi yang esensial dan menuruskan indikator asesmen yang mengacu pada
TP. Krikteria pemilihan materi esensial, yaitu pendalaman dari satu materi yang sudah
dipelajari sebelumnya, harus dikuasai peserta didik, berkesinambungan pada jenjang
kelas dan memiliki penerapan tinggi dalam kehidupan sehari-hari.
45