Page 48 - E-MODUL-08-10-24
P. 48
E-Module
b. Menyusun tugas atau soal tes yang harus dikerjakan
Tugas yang akan dibuat hendaknya sejalan dengan materi dan proses
berpikir yang akan dinilai. Contohnya kemampuan peserta didik dalam
menjelaskan fungsi dari sel.
c. Menentukan krikteria penguasaan hal yang dinilai dari hasil pelaksanaan
tugas atau tes.
Pendidik perlu menentukan bukti yang akan digunakan dalam
menunjukkan peserta didik telah mencapai atau belum belum mencapai
target. Dalam penilaian formatif, pendidik harus menginterpretasikan
hasil kerja peserta didik dan memberikan umpan balik sejauh mana
pencapaian peserta didik. Selain itu pendidik juga menyusun pedoman
menskor hasil kerja peserta didik.
2) Prinsip Penyusunan Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Tingkat
Tinggi (HOST)
a. Menggunakan stimulus
Stimulus yang diberikan dapat berupa gambar, skenario, tabel, grafik,
video, wacana, dialog, atau masalah. Stimulus berfungsi sebagai media
bagi peserta didik untuk berpikir.
b. Menggunakan konteks yang baru
Penggunaan konteks dapat berupa materi atau rumusan soal. Berfungsi
sebagai alat yang mengukur berpikir tingkat tinggi, soal yang digunakan
hendaknya tidak dapat dijawab hanya mengandalkan ingatan. Hal ini
dapat menyebabkan peserta didik hanya mengingat dan tidak
menggunakan cara berpikir.
c. Membedakan tingkat kesulitan dan kompleksitas proses berpikir (Abduh,
2019)
Soal yang mengukur ingatan dapat menggunakan soal yang mudah dan
sulit, begitupun soal yang mengukur berpikir tingkat tinggi. Hal ini
bergantung pada kompleksitas pertanyaan yang digunakan. Contoh
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
40