Page 46 - E-MODUL-08-10-24
P. 46
E-Module
Berikut ini ada lima karakeristik assessment kontekstual yang disingkat
REACT, yaitu:
a. Relating, asesmen terkait dengan konteks pengalaman kehidupan nyata.
b. Experiencing, asesmen yang menekankan pada penggalian (exploration),
penemuan (explore) dan penciptaan (creation).
c. Applying, asesmen yang menuntut kemampuan siswa untuk menerapkan
ilmu pengetahuan untuk menyelesaikan masalah dikehidupan nyata.
d. Communicating, asesmen yang menuntut siswa untuk mampu
mengkomunikasikan kesimpulan model pada kesimpulan konteks
masalah.
e. Transfering, asesmen yang menuntut kemampuan peserta didik untuk
metransformasi konsep-konsep pengetahuan dalam konteks yang baru.
3) Menggunakan Bentuk Soal Beragaman
Bentuk-bentuk soal HOTS digunakan dalam PISA, memiliki tujuan yaitu
agar dapat memberikan informasi yang lebih rinci dan menyeluruh tentang
kemampuan peserta tes. Hal ini penting untuk penilaian agar menjamin
prinsip objektif, penilaian yang dilakukan secara objektif dapat menjamin
akuntabilitas penilaian. Terdapat beberapa alternatif bentuk soal yang dapat
digunakan untuk menulis butir soal HOTS (yang digunakan pada model
pengujian PISA), yaitu pilihan ganda, pilihan ganda kompleks (benar/salah,
atau ya/tidak) dan isian singkat dan melengkapi.
Menurut Helmawati (2019) kriteria penilaian pembelajaran berbasis
HOTS disebutkan rincian aspek pengetahuan yang digunakan Bloom hasil
revisi oleh Anderson (2001) meliputi menganalisis (C4), menilai (C5), dan
mencipta (C6). Lebih lanjut, persentase penilaian pembelajaran pada aspek
kognitif hendaknya didistribusikan sebagai berikut:
a. Kognitif level 1 (C1-Pengetahuan) sebanyak 5%
b. Kognitif level 2 (C2- Pemahaman) sebanyak 10%
c. Kognitif level 3 (C3- Penerapan) sebanyak 45%
d. Kognitif level 4 (C4- Analisis) sebanyak 25%
e. Kognitif level 5 (C5- Evaluasi) sebanyak 10%
f. Kognitif level 6 (C5- Kreasi) sebanyak 5%
38