Page 110 - My FlipBook
P. 110

Bagian Kedua



                     b.  Pendekatan psikologis terdiri dari dua aspek pandangan : pertama,
                         mad’uw  dihadapi  sebagai  makhluk  yang  memiliki  kelebihan
                         dibanding degan makhluk lainnya. Oleh karena itu ia harus dihadapi
                         dengan  pedekatan  persuasif,  hikmah  dan  kasih  sayang;  kedua,
                         kenyataan  bahwa  disamping  mad’uw  memiliki  kelebihan  ia  juga
                         memiliki     kekurangan      dan     keterbatasan.    Ia    gagal
                         mengkomunikasikan tentang diriya karena berbagai problema dan
                         kesulitan  hidup.  Nah,  pendekatan  psikologis  ini  diperlukan  oleh
                         mad’uw  yang  membutuhkan  pemecahan  masalah  rohani,  baik
                         dengan bimbingan, penyuluhan, curhat dll.


                 6)  Metode Dakwah/Tabligh.

                     1.  Dakwah  sebagai  prosses  Islamisasi  dalam kehidupan berlangsung
                         tidak  sekali  jadi,  linear,  dan  bersifat  final  tetapi berproses  dalam
                         dinamika  sosiologis  yang  gradual  dan  diwarnai  persambungan,
                         perubahan, serta perkembangan. Karena itu dakwah sebagai proses
                         menuju  jalan  Allah  memerlukan pendekatan  dan  cara  yang  lebih
                         sesuai dengan alam pikiran dan keadaan masyarakat, yang dilakukan
                         dengan hikmah (bil-hikmah), pelajaran yang baik (bi al-maw’idhah
                         al-hasanah), dan perdebatan yang lebih baik (jâdilhum bil-latȋ hiya
                         ahsan) sehingga tumbuh kesadaran yang  mantap dalam meyakini,
                         memahami, dan mengamalkan ajaran Islam.


                     2.  Dalam  menghadapi  berbagai  tantangan  kekinian  yang  sangat
                         kompleks  dan  multidimensional,  persaingan  pasar-bebas,  dan
                         bahkan kompetisi ideologi yang semakin terbuka,  Muhmmadiyah
                         mengedepankan  sikap  bekerjasama  di  segala  bidang  kehidupan
                         dalam semangat “berjuang menghadapi tantangan” (al-jihâd li al-
                         muwâjahah) lebih dari sekedar “berjuang melawan musuh” (al-jihâd
                         li al-mu’âradlah).


                     3.  Kewajiban  dakwah  hanyalah  mengajak  dan  berusaha  semaksimal
                         mungkin  mewujudkan kehidupan yang  sejalan dan sesuai  dengan
                         risalah  Islam,  selebihnya  menjadi  wilayah  hidayah  Allah  kepada
                         manusia. Karena itu tidak boleh ada paksaan dalam berdakwah dan






            98
   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115