Page 128 - My FlipBook
P. 128
Bagian Ketiga
م
م
م
م
م
م را َّ نلا بام ذع انقو نسح ةرخمْ لْا قيو نسح اي نُْ دلا قي انتم آ ان بر ل لوه ي نم ،ه نمو
م
م
م مَّ
ْ
ْ
ل
م
م م م م
م م
م م م م م م
م
م ْ م ْ ل م
“Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah
kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami
dari siksa neraka".(Q.S. al-Baqarah 201)
م
م
م
م
م
َّ للَّا نس حمأ امك نسحمأو اي نُْ دلا نم كبيصن سن ت م لَو ةرخمْ لْا راَّ دلا َّ للَّا م كتَم آ اميف م غت باو
م
ْ
م
ْم
م
م
م
م
مْ م
م
ل
م ْ ْ م م
ل م
م م
ْ م
م م
م
م
م م
م
م
نيدسفمْ لا بيَ م لَ َّ للَّا َّ نإ م ِرمْ لأا قي راسفْ لا م غب ت م لَو كيم لإ م
ْم
م م
ُْ ل
ْ
م
م ْ
ْ
ل
م
م
م
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.( Q.S. al-
Qashash:77)
B. Islam Sebagai Sumber Konsep
Pada bagian mukadimah telah dikemukakan, bahwa dakwah dalam satu
aspeknya ialah upaya untuk merealisasikan Islam sebagai rahmatan lil
‘alamin, fungsi kerahamatan dakwah. Ada dua hal pokok yang berkaitan
dengan tersebut, yaitu: (a) upaya ‘menerjemahkan’ nilai-nilai normatif Islam
menjadi konsep-konsep yang operasional, dan (b) upaya merealisasikan
(implementasi) konsep-konsep tersebut dalam masyarakat. Dengan demikian,
upaya menunaikan fungsi kerahmatan dakwah berarti juga upaya kita untuk
membuktikan bahwa Islam benar-benar mampu untuk menjawab persoalan
zaman, atau dengan ungkapan lain, membuktikan Islam sebagai agama yang
“kontekstual”. Kontekstualitas di sini bukan berarti “mengadaptasikan”
(menyesuaikan) Islam dengan kondisi dan persoalan masyarakat yang ada,
melainkan “mengoperasionalkan” Islam menghadapi kondisi budaya yang
berkembang.
116