Page 133 - My FlipBook
P. 133

Isu-Isu Keummatan, Kebangsaan, dan Kemanusiaan Universal


                     Kamu  adalah  umat  yang  terbaik  yang  dilahirkan  untuk  manusia,
                     menyuruh  pada  yang  ma’ruf  dan  mencegah  dari  yang  munkar,  dan
                     beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih
                     baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan
                     mereka adalah orang-orang yang fasik. (Ali Imran 110)

                     Dari uraian di atas diketahui bahwa umat Islam mempunyai kewajiban

                untuk menegakkan suatu orde sosial yang adil dan etis. Al-Qur’an mengutuk
                ketimpangan  ekonomi  dan  ketidakadilan  sosial,  dan  menyuruh  kita  untuk

                menegakkan  suatu  tatanan  sosial  yang  etis  dan  egalitarian.  Surat-surat  al-
                Qur’an  yang  diturunkan  kepada  Muhammad  SAW  sewaktu  beliau  masih

                berada di Makkah, mengecam keras dua macam masalah yaitu (a) politeisme

                atau  kemajemukan  dewa-dewa  yang  simtomatis  dari  masyarakat  yang
                terpecah-belah,  dan  (b)  disparitas  sosio-ekonomi  yang  bersarang  pada

                keterpecahbelahan masyarakat. Kedua hal ini merupakan dua sisi dari suatu

                mata uang.  Al-Qur’an berulang kali menyerang disparitas ekonomi, justru
                masalah ini memang sangat sulit dipecahkan (QS. al-Ma’un: 1-7). Manusia

                tidak dilarang untuk mengumpulkan harta benda, akan tetapi penyalahgunaan
                kekyaan, yang menyebabkan manusia buta terhadap nilai-nilai luhur, dikecam

                keras oleh Allah (QS. Ali Imran: 14; Yunus: 23).


                     Tahukah kamu (orang) yang mendustakan Agama? Itulah orang yang
                     menghardik  anak  yatim,  dan  tidak  menganjurkan  memberi  makan
                     orang  miskin.  Maka  kecelakaanlah  bagi  orang-orang  yang  shalat,
                     (yaitu)  orang  yang  lalai  dari  shalatnya,  orang-orang  yang  berbuat
                     riya’, dan enggan (menolong dengan) barang berguna. (al-Ma’un 1-7)


                     Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa
                     yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari
                     jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah
                     ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat
                     kembali yang baik (syurga). (Ali Imran 14)







                                                                                       121
   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138