Page 131 - My FlipBook
P. 131
Isu-Isu Keummatan, Kebangsaan, dan Kemanusiaan Universal
penduduk di daerah kumuh (makna komunitas) atau gelandangan (makna
sosietas), atau buruh tani, petani gurem, nelayan, atau kelompok masyarakat
yang terugikan baik ekonomis maupun sosial.
Dengan pergeseran penafsiran ini maka model pemecahan atau
penyantunan yang dilakukan pun akan berbeda. Dalam makna sosial (jamak)
secara otomtis akan menyangkut struktur masyarakat dan berbagai keterkaitan
struktural lainnya. Sebagai konsekuensinya maka bagaimana umat akan
merealisasikan perintah (peringtan) Allah dalam al-Ma’un misalnya, akan
menjadi berbeda sama sekali dengan apa yang selama ini dilakukan.
Beberapa mujtahid dan pemikir besar Islam, memang telah memulai
usaha di atas yang biasanya mengambil tema-tema yang besar. Namun,
mengingat begitu luasnya kehidupan manusia, dan begitu lengkapnya ajaran
Islam, rupanya usaha besar ini perlu lebih digalakkan lagi di kalangan para
ulama dan cendekiawan Islam. Untuk kerja besar ini tidak harus dimulai
dengan tema-tema besar, tetapi dapat dari hal-hal yang kecil, seperti halnya
contoh-contoh di atas.
C. Islam dan Keadilan Sosial
Di depan telah dikemukakan, bahwa tauhid merupakan sentral ajaran
bagi semua aspek kehidupan muslim. Namun demikian, dalam kenyatannya
masih ada sebagian umat yang belum memahami makna tauhid sebenarnya.
Sebagai kelanjutan pemahaman yang tidak purna ini, akan melahirkan
perilaku yang tidak tauhidi, yang pada gilirannya justru akan melahirkan
berbagai kemandegan. Sering dikatakan bahwa keterbelakangan ekonomi,
stagnasi intelektual, degenerasi sosial, dan pelbagai macam kejumudan
lainnya yang diderita oleh masyarakat muslim, sesungguhnya berakar pada
119