Page 138 - My FlipBook
P. 138
Bagian Ketiga
Manusia itu adalah umat yang satu, (setelah timbul perselisihan), maka
Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi
peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan
benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara
yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu
melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu
setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata,
karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk
orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka
perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi
petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. (al-
Baqarah 213)
Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan dan mejadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya
orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang
paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal. (al-Hujarat 13)
Bertolak dari dasar-dasar kemanusiaan yang diletakkan oleh al-Qur’an
ini, maka harus ditumbuhkan dan dikembangkan nilai-nilai insani yang Islami
yaitu persaudaraan (ukhuwah insaniyah), kerja sama (ta’awun), saling kenal-
mengenal (ta’aruf), damai (ishlah), kasih sayang (rahmah), baik (ihsan),
toleransi (tasamuh), dan pemaaf (afwun). Atas dasar nilai-nilai insani yang
Islami di atas, maka dakwah Islam juga harus mengembangkan budaya
persaudaraan, kerja sama, kenal-mengenal, perdamaian, kasih sayang,
kebaikan, toleransi, keadilan, dan memaafkan kesalahan, sehingga dengan
budaya yang demikian itu akan terwujud suatu masyarakat yang marhamah.
Ketiga, bahwa alam dengan segala isinya diciptakan untuk kepentingan
manusia (QS. ar-Rahman: 5-13). Oleh sebab itu manusia harus memelihara
alam (bumi dan lingkungannya) yang maha luas itu dengan baik (QS. Hud:
126