Page 14 - My FlipBook
P. 14
makna yang luas, yakni seperangkat paham tentang kehidupan dan perjuangan
3
untuk mewujudkannya menjadi kenyataan.
Dalam konteks ini, “Manhaj Tabligh” dapat dipahami sebagai sejumlah
rumusan yang menjadi pijakan, prinsip dasar (mabda’), tujuan (ghâyah),
metode (tharîqah), model pendekatan (uslûb) dalam menjalankan aktifitas
tabligh dan dakwah Persyarikatan Muhammadiyah yang bersifat
komprehensif dan integral, mencakup seluruh persoalan dakwah dan tabligh;
keilmuan, praktek, pemikiran, perilaku muballigh/da’i termasuk menjadi
neraca normatif dalam berinteraksi dan merespon berbagai fenomena prilaku
keagamaanyang terjadi di Indonesia khususnya, dan di berbagai belahan bumi
lainnya secara umum. Konsistensi berpegang dan merujuk kepada manhaj
tabligh hendaknya merupakan wujud nyata dari ajaran Al-Qur’an :
مم
م
م
م
م
م
م
نم نَمأ امو م َّ للَّا ناحبسو م نِع بَّ تا م نمو نَمأ ةيصب ىم لع َّ للَّا م لَإ وعرمأ يليبس هذه لق ل
م
م
م
ل ْ
م
م ْل م مم
م
م
مم
مم
م م
م ْ
م
ينك م رشم ْ لا
م ْ
ل
“Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang
yang mengikutiku mengajak kepada Allah dengan hujjah yang nyata,
Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik."
(Q.S. Yusuf : 108)
B. Urgensi Ideologis Manhaj Tabligh
Salahsatu pemikiran ideologis Muhammadiyah yang sangat penting
pada Muktamar ke-45 di Malang tahun 2005 ialah,“Zhawahiral-Afkar al-
Muhammadiyyah Abra Qarn min al-Zaman” (Pernyataan Pikiran
4
Muhammadiyah Jelang Satu Abad).
3 Dr. Haedar Nashir, M.Si., “Pengantar Memahami Manhaj Gerakan Muhammadiyah” dalam buku
Manhaj Gerakan Muhammadiyah: Ideologi, Khittah, dan Langkah (Yogyakarta: Suara
Muhammadiyah, 2013), Cetakan III, hlm. ix-x
4 Pimpinan Pusat Muhammadiyah “Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Jelang Satu Abad
(Zhawâhir Al-Afkâr Al-Muhammadiyyah‘Abra Qarn min al-Zamân)” dalam Berita Resmi
Muhammadiyah: Tanfidz Muktamar Muhammadiyah Ke045 di Malang, No. 01/2005, hlm. 13-
29
2