Page 270 - My FlipBook
P. 270
Bagian Ketiga
Kemadharatan yang bersikap khusus (personal) ditanggung
(dilakukan) untuk menghilangkan kemadharatan yang bersifat
umum
ةَابَرلا م قي ذلا لصلأا
Hukum asal orang yang mendapat tanggungan (titipan) adalah
dinyatakan bebas
قاض عستا اذإو ،عستا قاض اذإ رملأا
Apabila sebuah perkara mengalami kesulitan maka menjadi
lapang; dan jika menjadi lapang, maka kembali menjadi lebih
sempit (terbatas)
Seluruh contoh kaidah tersebut akan mewujudkan sikap seimbang
yang sangat detail; melahirkan batasan yang bijaksana dan terjaga dari
kecenderungan terhadap salah satu sisinya. Hal ini karena sebuah perkara
berjalan dan terus melebar di area tertentu; sehingga apabila sudah
mencapai pada batas tertentu dan hampir melampauinya, ia kembali
menuju arah yang berlawanan secara otomatis agar tetap seimbang
168
sebelum mencapai batas tidak sempurna atau ekstrim (berlebihan).
Dalil (nash) yang jelas dan pasti, seperti qishash, had dan sebagian
permasalahan fikih lainnya, dikecualikan dari kaidah tersebut karena hal
itu berada di tengah-tengah (tawassuth) yang tidak dapat menerima
penambahan atau pengurangan, seperti halnya ijtihad ketika terdapat nash
(dalil pasti), tidak dapat diterima secara totalitas.
2. Moderat Dalam Metode (Manhaj)
168 Lihat: Al-Wasathiyah wal-I`tidal Fil-Islam, DR. Ahmad Hadi Hal: 5
258