Page 272 - My FlipBook
P. 272

Bagian Ketiga



                    perkara-perkara cabang hingga lupa terhadap perkara-perkara pokok yang

                    bersifat  universal,  mendahulukan  perkara  sunnah  atas  perkara  fardhu;
                    perkara tersier atas perkara skunder; atau perkara sekunder atas perkara

                    primer dalam berbagai aspek kehidupan, cenderung mengabaikan faktor

                    sebab  dan  enggan  mengambilkannya  hanya  berlandaskan  praduga  dan
                    ketidaktahuan bahwa “sebab” dan “akibat” memiliki hubungan erat, tidak

                    mampu memisahkan antara kebenaran dengan sosok figure, mencampur

                    aduk  antara  yang  permanen  (tsawabit)  dan  hal  yang  bisa  berubah
                    (mutaghayyirat).




                c.  Bertahap Dalam Membangun

                           Dakwah  Islam  memiliki  tujuan  yang  mulia  yaitu  membangun

                    kehidupan  masyarakat    dengan  menggapai  idealism  dan  level  tertinggi
                    dalam  menerapkan  agama  Islam  dalam  realitas  kehidupan  manusia.

                    Namun,  persepsi  yang  moderat  menuntut  untuk  memahami  realitas
                    kehidupan dan memikirkan tahapan-tahapannya mulai dari kondisi yang

                    ada  hingga  kondisi  yang  dicanangkan  dan  diharapkan.  Periodisasi

                    menuntut kita untuk mengetahui skala prioritas kerja kita; menuntut kita
                    untuk mengurutkan yang harus didahulukan agar segala upaya kita tidak

                    melintas  jauh  dari  realitas,  tidak  kehilangan  pengaruh,  tidak  menjadi
                    penghalang manusia untuk menuju jalan Allah., tidak menyimpang dari

                    nilai  Islam  dan  Sunnah  Rasulullah  SAW.  Kewajiban  shalat,  puasa  dan
                    zakat  melalui  proses  periodisasi  hingga  sampai  pada  tingkatnya  yang

                    bersifat final. Pengharaman riba, khamr (mimuman keras) dan kewajiban

                    memerdekakan budak, semuanya memperhatikan aspek periodisasi.

                           Penerapan ajaran  Islam  harus  memperhatikan  aspek  periodisasi;

                    berbeda dengan pemikiran yang harus bersifat universal dan menyeluruh.



            260
   267   268   269   270   271   272   273   274   275   276   277