Page 401 - My FlipBook
P. 401
Tantangan Pemikiran dan Ideologi Klasik & Kontemporer
penindasan terhadap wanita, rendahnya kualitas pendidikan dan kemunduran.
Poin ini harus disebarkan kepada masyarakat Muslim (hal 63)
c) Munculkan Pentingnya Sufisme. Dukunglah negara-negara yang memiliki
tradisi tasawwuf yang kuat, untuk memfokuskan pada bagian sejarah mereka dan
untuk memasukkan kedalam kurikulum sekolah. Berikan perhatian yang lebih
banyak kepada Islam Sufi. Hal ini akan menjauhkan mereka dari masalah dunia
dan menekankan pada masalah akherat.
4) Fokuskan pada Pendidikan dan Remaja
Orang dewasa yang setia dan pengikut gerakan Islam radikal tidak mungkin
dipengaruhi dengan mudah untuk merubah pendirian mereka. Tapi, generasi yang
akan datang dapat dipengaruhi jika misi demokrasi Islam dapat dimasukkan
kedalam kurikulum sekolah dan media masa di negara-negara tertentu.
Fundamentalis radikal telah berusaha secara massif untuk memperoleh pengaruh
dalam pendidikan dan nampaknya mereka tidak mungkin merubah pendirian
mereka tanpa perjuangan. Usaha yang sebanding dengan itu akan sangat
dibutuhkan untuk memerangi pendirian mereka ini.
Langkah-langkah Praktis
Lebih jauh lagi agar langkah-langkah strategis diatas dapat direalisasikan menjadi
sebuah gerakan pemikiran maka Cheryl memberi saran-saran praktis seperti hal-
hal dibawah ini:
1) Dukunglah pertama-tama kelompok modernis dan sekularis dengan cara
sbb: a) menerbitkan dan menyebarkan karya-karya mereka; b) mendorong mereka
untuk menulis khusus untuk orang awam dan anak muda; c) perkenalkan
pandangan mereka kedalam kurikulum pendidikan Islam; d) berikan ruang publik
untuk mereka; e) sebarkan pandangan dan pendapat mereka dalam masalah-
masalah yang fundamental dalam penafsiran agama kepada orang awam, agar
bersaing dengan pendapat dan pandangan fundamentalis dan tradisionalis, yang
telah memilik website, penerbitan, sekolah, institut dan media yang lain untuk
menyebarkan pandangan mereka; f) posisikan modernisme sebagai pilihan remaja
Islam; g) memberi kemudahan dan mendukung kesadaran tentang sejarah dan
kultur sebelum Islam dan non-Islam, melalui media masa dan kurikulum sekolah
389