Page 88 - My FlipBook
P. 88
Bagian Kedua
berikut :“Sebuah kerja keras yang sistematis dan terstruktur bertujuan untuk
mengenalkan hakekat Islam kepada semua manusia; melakukan sebuah
perubahan yang mendasar dan seimbang dalam kehidupan mereka dengan
jalan menunaikan segala kewajiban kekhalifahan untuk mencari ridla Allah
dan menggapai kemenangan yang dijanjikanNya kepada orang-orang yang
27
shalih dalam kehidupan akherat.”
Dalam perspektif tafsir maudlu’iy (tematik), kata “da’wah” ditemukan
sebanyak 46 kali; 39 kali dalam arti mengajak kepada Islam dan kebaikan,
dan 7 kali mengajak kepada neraka atau kejahatan. Berdasarkan makna yang
terbaca dalam Al-Qur’an, secara terminologis, dapat didefinisikan sebagai
“kegiatan mengajak, mendorong, dan memotivasi orang lain berdasarkan
bashirah untuk meniti jalan Allah SWT dan istiqamah di jalanNya serta
berjuang bersama meninggikan agama Allah SWT.”
Kata “mengajak”, “mendorong” dan “memotivasi” merupakan
kegiatan dakwah yang berada dalam lingkup tabligh. Kata “bashirah” untuk
menunjukkan bahwa dakwah harus dengan ilmu dan perencanaan yang baik.
Kalimat “meniti jalan Allah SWT” untuk menunjukkan tujuan dakwah yaitu
mardlatillah. Kalimat “istiqamah di jalanNya” untuk menunjukkan dakwah
yang berkesinambungan. Sedangkan kalimat “berjuang bersama
meninggikan agama Allah SWT” untuk menunjukkan bahwa dakwah bukan
hanya untuk menciptakan kesalehan pribadi, tetapi juga harus menciptakan
28
kesalehan sosial.
Menurut H M Amien Rais : Dakwah pada pokoknya berarti ajakan atau
panggilan yang diarahkan pada masyarakat luas untuk menerima kebaikan
dan meninggalkan keburukan. Dakwah merupakan usaha untuk menciptakan
situasi yang lebih baik sesuai dengan ajaran Islam di semua bidang
kehidupan. Dipandang dari kacamata dakwah, kehidupan manusia
merupakan suatu kebulatan. Sekalipun kehidupan dapat dibedakan menjadi
27 Thayyib Barghuts, Manhaj Al-Nabiy fi Himayat al-Dakwah wa Al-Muhafadhah ‘ala
Munjazatiha Khilal al-Fatrah al-Makkiyah (Virginia USA: IIIT, 1995), hlm. 64-67
28 Dr. Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah (Jakarta: Prenada Media, 2004), hlm. 3-4
76