Page 81 - PJOK-BG-KLS-I
P. 81

Perubahan dalam ukuran gerakan itu sendiri menawarkan variasi yang begitu kaya,
                      ukuran wajar, ukuran besar, besar sekali, kecil, hingga kecil sekali.
                          Proses  pembelajaran  gerak  dasar  lokomotor  di  fase  A  SD  kelas  I,  yaitu  tahap
                      menyarankan gerakan terpisah, menyarankan pergantian tingkatan, dan  menyarankan
                      perubahan dalam ukuran.

                          Selain kompetensi di atas, pada unit pembelajaran ini dapat juga dilakukan untuk
                      menstimulus kemampuan peserta didik agar dapat memahami materi pembelajaran
                      dan berinteraksi dengan orang lain.

                          Kegiatan  guru  meliputi  perencanaan,  melaksanakan,  dan  melakukan  asesmen
                      pembelajaran.  Langkah  pembelajaran  meliputi:  tahap  pendahuluan,  guru  bersama-
                      sama peserta didik melakukan: doa, apersepsi, menyampaikan tujuan, menyampaikan
                      asesmen yang akan dilakukan. Pada kegiatan inti guru menjelaskan materi aktivitas
                      pembelajaran pola gerak dasar nonlokomotor seperti: gerakan memutar, mengayun,
                      membungkuk, menekuk, dan meliuk. Pada kegiatan akhir, guru menutup pelajaran
                                  berdoa.

                          Untuk menstimulus kemampuan peserta didik agar dapat memahami dan
                      mempr  k        pengekspr  pembelajar
                              ber      peratur
                                      royong.

                          Alternatif pembelajaran mempraktikkan aktivitas pembelajaran pola gerak dasar
                      nonlokomotor seperti: gerakan memutar, mengayun, membungkuk, menekuk, dan
                      meliuk dan/atau variasinya, serta dapat dilakukan dengan metode cerita, menirukan,
                      dan bermain. Untuk mengurangi faktor kesulitan dalam pembelajaran dapat dilakukan
                      dengan cara berpasangan dan kelompok kecil.

                          Idealnya adalah apabila peserta didik tidak mampu menirukan gerakan-gerakan
                      tersebut, maka guru dapat mencontohkan gerakan-gerakan tersebut melalui gambar
                      atau video pembelajaran tentang materi tersebut.

                       C.   Apersepsi


                      Apersepsi yang dimaksud adalah menyamakan persepsi baik guru maupun peserta didik
                      terkait materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini pola gerak dasar nonlokomotor.

                          Pola  gerak  dasar  nonlokomotor  adalah  gerakan  yang  tidak  disertai  dengan
                      perpindahan  tempat  atau  berkebalikan  dengan  lokomotor.  Artinya,  bagian  tubuh
                      tertentu melakukan gerakan, tetapi posisi tubuh tetap berada ditempatnya, seperti
                      gerakan  memutar,  mengayun,  membungkuk,  menekuk,  dan  meliuk  yang  prinsip
                      gerakannya berpusat pada sendi.
                          Sendi-sendi di dalam tubuh memiliki fungsi masing-masing, ada yang bisa diputar
                      penuh, ada yang hanya bisa ditekuk dan diluruskan. Fungsi persendian berhubungan






                                             Panduan Khusus - Unit 2 Aktivitas Pola Gerak Dasar Nonlokomotor  67
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86